
Babak Baru Perang Rusia-Ukraina, Awas NATO vs Wagner Pecah

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina masih belum usai. Sejumlah fakta baru muncul.
Di tengah klaim Ukraina merebut kembali wilayah Donetsk Ukraina Timur, beberapa negara NATO kini panas dengan sekutu Rusia, Belarusia. Kemunculan Wagner dan latihan militer yang dilakukan dengan Minsk menjadi penyebab.
Kemunculan bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin di Rusia juga jadi berita baru. Ia bahkan hadir pada acara kenegaraan Presiden Vladimir Putin dengan negara-negara Afrika di St.Peterburg.
Apakah ini menjadi babak baru perang? Berikut rangkuman CNBC Indonesia, dari berbagai sumber, Jumat (28/7/2023).
Ukraina Menang di Donetsk
Ukraina mengklaim telah merebut kembali desa di wilayah Donetsk. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan pihaknya kembali meraih "hasil yang sangat bagus" di garis depan peperangan dan berjanji untuk memberikan detail lebih lanjut nanti.
Ia memposting video di Telegram yang menunjukan tentara Ukraina mengatakan bahwa mereka telah merebut kembali desa Staromaiorske dari pasukan Rusia. Staromaiorske berada di bagian paling barat wilayah Donetsk, tepat di sebelah selatan sekelompok pemukiman kecil yang telah direbut kembali oleh Ukraina sejak serangan balasannya dimulai pada awal Juni.
"Brigade ke-35 dan batalion sukarelawan 'Arey' membebaskan desa Staromaiorske. Puji Ukraina! Puji Pahlawan!," kata para prajurit dalam rekaman.
Pasukan Rusia juga mengklaim menderita kerugian dan menarik cadangan mereka, dengan pertempuran sengit yang sedang berlangsung. Namun verifikasi independen media belum bisa dilakukan.
China Kirim Senjata ke Rusia
China disebut telah mengirimkan Rusia peralatan militer yang cukup untuk melengkapi tentara Moskow di tengah perang dengan Ukraina. Hal ini dilaporkan Politico dan dimuat Business Insider.
Politico, dengan menggunakan bukti seperti catatan bea cukai, melaporkan bahwa pabrikan China Shanghai H Win mengirimkan peralatan dalam jumlah yang signifikan untuk membantu Rusia. Ini termasuk alat pelindung yang cukup untuk melengkapi banyak pasukan yang telah dimobilisasi Rusia untuk invasi, serta drone yang dapat mengarahkan tembakan artileri dan menjatuhkan granat ke pasukan Ukraina.
Produsen China juga telah mengirimkan pemandangan optik termal yang dapat menargetkan tentara di malam hari. Secara keseluruhan, Rusia telah mengimpor drone senilai lebih dari US$100 juta dari China sejak awal tahun ini, serta keramik senilai U$225 juta, yang dapat digunakan untuk pelindung tubuh, meningkat 69% dari tahun 2022.
China sendiri telah berulang kali membantah mengirim peralatan militer ke Rusia sejak meluncurkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Tetapi Ukraina mengatakan awal tahun ini bahwa pihaknya menemukan semakin banyak bagian China dalam senjata Rusia yang direbutnya, termasuk drone dan tank.
Dokumen intelijen AS yang diperoleh The Washington Post pada bulan April juga menunjukkan bahwa China menyetujui "penyediaan bantuan mematikan" ke Rusia awal tahun ini. Termasuk berencana mengirim peralatan militer yang disamarkan sebagai peralatan sipil.
Namun AS mengatakan belum melihat bukti bahwa China telah memberikan senjata atau bantuan mematikan kepada Rusia. Tapi Rusia memang telah berjuang dengan kekurangan peralatan dan diakui Putin.
"Yang sangat jelas adalah bahwa China, dengan semua klaimnya sebagai aktor netral, sebenarnya mendukung posisi Rusia dalam perang ini," kata Helena Legarda, seorang pakar pertahanan China dan kebijakan luar negeri di lembaga pemikir Jerman Mercator Institute for China Studies.
NATO vs Wagner
Negara-negara NATO yang berbatasan dengan Belarusia kembali panas. Polandia, Lituania, dan Latvia mengancam akan menutup perbatasan dengan Belarus karena kemunculan tentara bayaran Wagner.
Diketahui ribuan pasukan para militer sewaan yang mendukung Rusia di perang Ukraina itu akan membuat pangkalan di Belarusia. Latihan militer juga disebut akan dilakukan.
Pemerintah Polandia mengatakan dapat memutuskan untuk menutup perbatasan 250 mil dengan Belarus jika ada insiden serius yang melibatkan kelompok tentara bayaran Wagner di dekatnya. Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski mengisyaratkan sesama anggota NATO, Lituania dan Latvia juga akan melakukan hal sama.
"Jika kami memutuskan bahwa ini adalah jawaban yang tepat saat ini, kami akan mengarah pada isolasi total Belarusia," kata Kaminski.
Wagner dilaporkan sudah mulai melatih pasukan khusus Belarusia minggu lalu. Kelompok itu bersumpah untuk menjadikan tentara Belarusia sebagai "tentara terbaik kedua di dunia".
Polandia sendiri telah memutuskan untuk mengirim lebih dari 1.000 unit militer ke timurnya ke wilayah perbatasan Belarusia. Ini sebuah langkah yang disebut Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukan ambisi Polandia untuk memiliki teritorial bekas Uni Soviet.
Dalam aturan NATO serangan terhadap satu negara bisa membawa 30 anggota lainnya ikut campur. Total kini ada 31 negara yang bergabung dengan aliansi AS itu, termasuk yang terbaru Finlandia.
Putin Bertemu Negara Afrika
Presiden Putin dilaporkan mengadakan pertemuan dengan negara-negara Afrika di St Peterburg. KTT ini dimaksudkan untuk membahas pengiriman langsung pangan Rusia tanpa biaya ke enam negara Afrika.
Ini menjadi manuver baru Rusia di tengah Black Sea Grain Initiative (Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam) yang dimediasi PBB dan Turki, yang belum diperpanjang. Sebelumnya perjanjian itu membuat hasil pangan Ukraina seperti gandum tak diblokade dan diserang militer Moskow karena perang, dan Rusia tetap bisa mengekspor produk pertanian tanpa takut terkena sanksi Barat.
"Negara kami akan terus mendukung negara bagian dan wilayah yang membutuhkan, khususnya, dengan layanan kemanusiaannya," kata Putin.
"Kami berupaya untuk berpartisipasi aktif dalam membangun sistem distribusi sumber daya yang lebih adil. Kami melakukan upaya maksimal untuk mencegah krisis pangan global," tambahnya.
"Saya telah mengatakan bahwa negara kami dapat menggantikan biji-bijian Ukraina, baik secara komersial maupun sebagai bantuan hibah untuk negara-negara Afrika yang paling membutuhkan, terlebih lagi karena kami mengharapkan rekor panen lagi tahun ini," ujar Putin lagi.
Rusia sudah 10 hari menarik diri dari Perjanjian Biji-bijian Laut Hitam. Dilaporkan pelabuhan pangan Ukraina, Odessa, sempat dibombardir drone Kremlin setelah penarikan diri dilakukan.
Produk pangan Ukraina memang kebanyakan diekspor ke Afrika. Putin berjanji akan mengirimkan hingga 50.000 ton biji-bijian selama tiga hingga empat bulan ke depan ke enam negara yakni Burkina Faso, Zimbabwe, Mali, Somalia, Eritrea, dan Republik Afrika Tengah.
Bos Wagner Prigozhin Muncul
Media Inggris Sky News melaporkan bos Wagner Prigozhin kembali muncul di Rusia. Ia bahkan menghadiri pertemuan puncak Rusia-Afrika di St Petersburg.
Media tersebut mengklaim sejumlah foto terlah terverifikasi. Sebelumnya Prigozhin diketahui diumumkan diasingkan ke Belarusia, setelah melakukan kudeta gagal ke Kementerian Pertahanan Rusia.
Menurut pengamat, penampilan Prigozhin menandakan beberapa hal berbeda. Termasuk hubungannya dengan Putin yang sebenarnya masih mesra dan pentingnya posisinya di Afrika.
"Dikatakan bahwa Prigozhin adalah bagian dari pendirian Kremlin. Dikatakan bahwa semua kepentingan keamanan Anda di Afrika dengan kelompok Wagner baik-baik saja," kata rekan senior di Dewan Pusat Eurasia Atlantik, Melinda Haring.
"Putin dan Prigozhin adalah teman baik lagi, dan Barat telah membesar-besarkan" pertengkaran mereka," tambahnya.
Menurutnya ia juga hadir untuk mengejar kepentingan strategis Rusia di Afrika. Terutama wilayah Afrika Tengah yang memakai jasa Wagner.
"Anda juga harus ingat dia memiliki hubungan lama dengan Vladimir Putin, dan tidak mudah untuk menjadi 'sahabat' dengannya," tambahnya.
"Pada intinya, Prigozhin berguna. Dia membantu Putin mengejar kepentingan strategis Rusia di Afrika," kata Haring lagi.
"Akhir pekan ini ada referendum di Republik Afrika Tengah dan Wagner menyediakan keamanan untuk referendum itu. Referendum itu akan memperpanjang batas masa jabatan presiden bagi pemimpin di sana, dan Moskow sangat mendukung," jelasnya.
"Sinyal besarnya adalah: Para pemimpin Afrika, jangan khawatir, kami punya Anda. Wagner masih berbisnis, dan Anda dapat mengandalkan kami," ujar pengamat itu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Berlanjut! Rusia Kirim Rudal ke Ukraina, Listrik Langsung Padam