Internasional

Chaos Peru Makin Ngeri, Polisi Dibakar Hidup-Hidup!

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
Rabu, 11/01/2023 19:21 WIB
Foto: Ratusan warga tiba di luar Istana Kehakiman untuk menuntut pengunduran diri Presiden Dina Boluarte dan keadilan bagi pengunjuk rasa yang meninggal kemarin di Lima, Peru pada 10 Januari 2023. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Demonstrasi di Peru masih terus berlangsung. Bahkan, seorang polisi dilaporkan dibakar hidup-hidup oleh pihak yang berunjuk rasa.

Dalam laporan Associated Press, polisi itu bernama José Luis Soncco Quispe. Saat kejadian, polisi berusia 29 tahun itu sedang berpatroli dengan seorang rekan petugas di Juliaca, sebuah kota dekat perbatasan dengan Bolivia dan Danau Titicaca.

Rekan Soncco di mobil patroli, Ronald Villasante Toque, mengatakan mereka diserang secara fisik oleh sekitar 350 pengunjuk rasa. Villasante dibawa ke rumah sakit di Lima dengan beberapa luka di kepala setelah dipukuli.


Ia mengatakan tidak menyadari apa yang terjadi pada rekannya itu setelah pingsan.

"Polisi tiba di tempat kejadian dan menemukan bahwa satu petugas telah dipukuli dan diikat, dan yang lainnya, Luis Soncco Quispe, sayangnya telah meninggal dunia. Ia dibakar hidup-hidup di dalam mobil patrolinya," ujar Perdana Menteri Alberto Otárola, dikutip Rabu (11/1/2023).

Otárola mengumumkan jam malam tiga hari dari jam 8 malam hingga jam 4 pagi di Puno, dan hari berkabung bagi yang gugur pada hari Rabu.

Kerusuhan di Peru sendiri dimulai saat presiden negara itu sebelumnya, Pedro Castillo, digulingkan dari posisinya. Ia digulingkan saat sedang berupaya membubarkan Kongres dan mencegah pemakzulannya sendiri.

Kantor Ombudsman Peru mengatakan bahwa sejak protes dimulai pada awal Desember setelah pemecatan Castillo, 39 warga sipil tewas dalam bentrokan dengan polisi dan tujuh lainnya tewas dalam kecelakaan lalu lintas, serta petugas polisi yang tewas.

Penerus Castillo, mantan pasangannya Dina Boluarte, telah mendukung rencana untuk mendorong pemilihan presiden dan kongres hingga 2024 yang semula dijadwalkan pada tahun 2026. Ia juga menyatakan dukungan untuk penyelidikan yudisial mengenai apakah pasukan keamanan bertindak dengan kekuatan yang berlebihan.

Namun, tindakan tersebut sejauh ini gagal memadamkan kerusuhan, yang setelah jeda singkat sekitar liburan Natal dan Tahun Baru telah dilanjutkan dengan paksa di beberapa daerah termiskin di Peru, yang menjadi lumbung kuat pendukung Castillo.


(luc/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Penampakan Wanita 5 Ribu Tahun dari Peru