Negara Ini Chaos, Hampir Seminggu Rusuh Tiada Henti!

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
22 January 2023 13:20
Orang-orang berkumpul untuk memprotes pemilihan umum, pencopotan Presiden Boluarte dan keadilan bagi para pengunjuk rasa yang tewas dalam bentrokan dengan polisi, selama krisis politik baru-baru ini di Lima, Peru pada 20 Januari 2023. (Klebher Vasquez/Anadolu Agency via Getty Images)
Foto: Orang-orang berkumpul untuk memprotes pemilihan umum, pencopotan Presiden Boluarte dan keadilan bagi para pengunjuk rasa yang tewas dalam bentrokan dengan polisi, selama krisis politik baru-baru ini di Lima, Peru pada 20 Januari 2023. (Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi di Peru panas, pasalnya terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa demo anti-pemerintah dengan polisi pada Jumat (20/1/2023) waktu setempat. Dari laporan, sekitar 58 orang terluka di seluruh titik demonstrasi tersebut.

Salah satu demonstrasi terjadi di ibu kota Lima. Polisi mencoba menghalau para pengunjuk rasa dengan menggunakan gas air mata. Pengunjuk rasa melempari petugas dengan botol kaca dan batu.

Sementara itu 1.500 orang pengunjuk rasa diketahui menyerang kantor polisi di kota Ilave di wilayah Puno, ungkap Menteri Dalam Negeri Vicenter Romero. Dia juga menambahkan kantor polisi di Zepita terbakar, dikutip dari Reuters, Minggu (22/1/2023).

Otoritas kesehatan Ilave melaporkan kondisi korban bentrokan. Terdapat delapan pasien di rumah sakit dengan cedera termasuk lengan dan kaki patah, luka memar di mata dan perut tertusuk.

Bentrokan yang terjadi kemarin menyusul kerusuhan pada hari Kamis sebelumnya. Salah satu bangunan bersejarah berusia satu abad di Lima terbakar habis, saat Presiden Dina menyerukan lebih keras pada mereka yang disebut sebagai 'para pengacau'.

Para pejabat menggambarkan kejadian itu sebagai hilangnya aset monumental. Sementara pihak berwenang tengah menyelidiki penyebabnya dan Romero mengklaim kebakaran telah direncana dan diatur.



Protes di Peru terjadi sejak Presiden Pedro Castillo digulingkan bulan Desember lalu. Saat itu dia berusaha membubarkan badan legislatif sebagai cara pencegahan pemungutan suara pemakzulan.

Reuters mencatat kerusuhan hingga minggu terkonsentrasi di wilayah selatan Peru. Salah satunya pengunjuk rasa yang menyerang tambang tembaga Antapaccay di Cusco. Akhirnya tempat tersebut menangguhkan operasi pada hari Jumat.

Sejumlah masyarakat juga disebut menyerang bandara Arequipa Cusco dan Juliaca Selatan. Pemerintah Peru juga melakukan pembatasan sejumlah hak sipil dan memperpanjang keadaan darurat pada enam wilayah.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Chaos Presiden Dipenjara, Negara Ini Umumkan Darurat Nasional

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular