Internasional

Mesin Pembunuh Putin Sadis, Militer Ukraina Dilaporkan Kritis

sef, CNBC Indonesia
11 January 2023 10:00
A Ukrainian serviceman carries his injured comrade evacuated from the battlefield into a hospital in Donetsk region, Ukraine, Monday, Jan. 9, 2023. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)
Foto: (AP/Evgeniy Maloletka)

Jakarta, CNBC Indonesia - "Mesin pembunuh" Presiden Rusia Vladimir Putin, unit pasukan Wagner, mengklaim sudah menguasai kota pusat pertempuran saat ini di Ukraina. Ini adalah wilayah pertambangan Soledar, di Ukraina Timur.

"Unit Wagner menguasai seluruh wilayah Soledar," tulis The Independent mengutip badan-badan Rusia yang melansir kepala Wagner Yevgeny Prigozhin, Rabu (11/1/2023).

"Sebuah 'kawah' telah dibentuk di pusat kota tempat pertempuran perkotaan terjadi," tambahnya.

Grup tersebut juga mengaku menangkap sejumlah tahanan. Pengumuman akan dirilis segera.

Wagner sendiri merupakan perusahaan militer swasta yang dipimpin Prigozhin. Kelompok itu telah dikaitkan dengan serangkaian kekejaman dalam perang, bukan hanya Ukraina tapi juga Suriah.

Dalam beberapa bulan terakhir, Wagner dilaporkan telah merekrut ribuan narapidana Rusia dari penjara untuk bergabung dalam pertempuran di Ukraina. Hal ini membuat mereka terkenal tanpa ampun.

"Grup Wagner telah beralih dari bagian kecil perang Rusia ke komponen utama dalam konflik," kata seorang pejabat Barat.

"Ada kemungkinan realistis bahwa personel Wagner sekarang merupakan seperempat atau lebih dari pasukan Rusia," tambahnya.

Sementara itu dalam laporan CNN International, seorang tentara Ukraina yang bertempur di Soledar mengatakan situasinya "kritis". Jumlah korban tewas sekarang sangat tinggi sehingga "tidak ada yang menghitung korban tewas".

Prajurit itu berasal dari brigade mobil udara ke-46. Unit ini memimpin perjuangan Ukraina untuk mempertahankan Soledar dalam menghadapi serangan besar-besaran dari pasukan Rusia dan Wagner.

"Situasinya kritis. Sulit. Kami bertahan sampai yang terakhir," kata prajurit itu."Tidak ada yang akan memberi tahu Anda berapa banyak yang tewas dan terluka. Karena tidak ada yang tahu pasti. Tidak satu orang pun," tambahnya.

"Bukan di markas. Tidak di mana pun. Posisi diambil dan diambil kembali terus-menerus. Rumah kita hari ini, menjadi milik Wagner keesokan harinya," tegasnya. "Di Soledar, tidak bisa menghitung yang mati."

Prajurit tersebut pun mengatakan bahwa dia yakin para pemimpin militer Ukraina pada akhirnya akan menyerah di Soledar. Ia secara pesimismos menyebut para jenderal akan meminta pasukan meninggalkan pertempuran itu.

"Semua orang mengerti bahwa kota ini akan ditinggalkan. Semua orang mengerti ini, " katanya.

"Saya hanya ingin memahami apa gunanya (bertarung) ... Mengapa mati, jika kita tetap akan meninggalkannya hari ini atau besok?" tambahnya.

President Ukraina Volodymyr Zelensky sendiri sempat berujar, situasi di Soledar "sangat sulit, tetapi dapat dikelola". Senin, ia rempat berterima kasih pada prajurit atas keberanian dan ketabahan membela kota itu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ukraina Di Ujung Tanduk, Kota Hilang Hingga Bantuan Tertahan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular