
Xi Jinping Ngamuk, China 'Hukum' Korsel & Jepang

Jakarta, CNBC Indonesia - China memanas ke Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Pemerintah Presiden Xi Jinping bahkan memberikan 'hukuman' ke kedua negara.
Mulai Selasa kemarin, pemerintah China akan menghentikan pemberian visa jangka pendek kepada individu dari Korea Selatan dan Jepang. Ini merupakan balasan pembatasan Covid-19 bagi pelancong asal Tiongkok.
"Kedutaan dan konsulat China di Korea akan menangguhkan penerbitan visa jangka pendek untuk warga negara Korea," katanya dalam pernyataan Selasa dikutip AFP, Rabu (11/1/2023).
Sebelumnya, Korsel memang telah lebih dulu memperketat perbatasannya pada pelancong asal China, termasuk dari dua kota otonomi khusus Hong Kong dan Makau. Mereka harus di tes negatif Covid-19 sebelum bepergian dan di tes kembali saat kedatangan.
Warga positif diharuskan karantina selama seminggu. Insiden pun sempat muncul saat seorang warga negara China yang dites positif saat tiba di Seoul menolak untuk dikarantina dan melarikan diri.
Ini memicu perburuan selama dua hari yang mendominasi berita utama Korsel. Polisi akhirnya menemukan warga China yang digambarkan sebagai turis medis.
Menurut angka resmi, sebanyak 2.224 warga negara China dengan visa jangka pendek telah mendarat di Korsel sejak 2 Januari. Sebanyak 17,5% dinyatakan positif pada saat kedatangan.
Korsel sebenarnya lebih dulu membatasi penerbitan visa jangka pendek untuk warga negara China. Namun ini tidak termasuk pejabat publik, diplomat, dan mereka yang memiliki tujuan kemanusiaan serta bisnis yang penting, hingga akhir Januari.
"Kami mau tidak mau harus memperkuat beberapa langkah anti-epidemi untuk mencegah penyebaran virus di negara kita karena situasi Covid-19 yang memburuk di China," kata Perdana Menteri (PM) Korsel Han Duck-soo Desember lalu.
Perlu diketahui, di 2019 dan 2020, turis dari China menyumbang proporsi terbesar dari semua turis asing yang mengunjungi Korsel. Yakni, masing-masing mencapai 34,4% dan 27,2%.
Tetapi jumlah turis China turun secara signifikan di 2022, dari 6,02 juta pada 2019 menjadi 200.000 untuk Januari hingga November. Dari data Kementerian Kebudayaan, hanya 7,5% dari semua turis dari luar negeri.
Jepang
Tak lama setelah Korsel, Kedutaan Besar China di Jepang kemudian mengumumkan langkah serupa. Di Tokyo perwakilan China itu mengatakan misi dan konsulatnya telah menangguhkan penerbitan visa mulai Selasa.
"Langkah itu dilakukan segera setelah Jepang memperketat aturan Covid-19 bagi pelancong yang datang langsung dari China, dengan menetapkan hasil negatif dari tes PCR yang dilakukan kurang dari 72 jam sebelum keberangkatan. Termasuk tes negatif saat tiba di Jepang," tulis media JapanTimes.
Mengutip Kyodo News, agen perjalanan di Tokyo mengatakan tidak dapat mengajukan hampir semua jenis visa China. Reservasi untuk prosedur visa kini tidak tersedia.
"Langkah terakhir diperkirakan akan mempengaruhi operasi bisnis Jepang di China, dengan para pekerja tidak dapat melakukan perjalanan dari Jepang," tulis media itu mengutip agen.
"Kami harus menjadwal ulang rencana perjalanan bisnis kami ke China," kata pejabat sebuah perusahaan manufaktur Jepang.
Balas Dendam China?
Sementara itu, kemarin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengatakan pemerintah Beijing dengan tegas menentang pembatasan masuk tersebut. Ia mengklaim itu diskriminatif.
Ia meminta negara-negara terkait untuk tidak "terlibat dalam manipulasi politik"". Menurutnya itu memengaruhi pertukaran dan kerja sama antara China dan negara-negara tersebut.
Sebenarnya tak hanya Korsel dan Jepang yang melakukan kebijakan sama ke pelancong China. Ini juga dilakukan negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol.
Kenaikan kasus Covid-19 China dianggap tidak transparan. Di mana China menghentikan publikasi laporan kasus sejak Desember dan mempersempit difinisi kematian Covid-19.
Ini pun mendatangkan protes dari WHO. Namun perlu diketahu pengetatan serupa pernah dilakukan seluruh negara ke negara lainnya, kala Covid-19 mewabah parah di 2020 hingga 2021.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Jepang Buat Marah China-Korsel, Bawa Perang Dunia