Internasional

AS Mulai Waswas soal Horor Covid China, Ini Alasannya

luc, CNBC Indonesia
20 December 2022 06:42
Staf medis membawa seorang pasien ke klinik demam di Rumah Sakit Chaoyang di Beijing, Cina. (REUTERS/REUTERS TV)
Foto: Staf medis membawa seorang pasien ke klinik demam di Rumah Sakit Chaoyang di Beijing, Cina. (REUTERS/REUTERS TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) waswas dengan perkembangan kasus Covid-19 di China.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price Negeri berharap China dapat mengatasi pandemi saat ini. Pasalnya, karena jumlah korban virus tersebut menjadi perhatian global karena ukuran ekonomi China.

"Korban virus menjadi perhatian seluruh dunia mengingat ukuran PDB China, mengingat ukuran ekonomi China," kata Price dalam pengarahan harian di Departemen Luar Negeri, dikutip Reuters, Selasa (20/12/2022).

"Tidak hanya baik bagi China untuk berada dalam posisi yang lebih kuat saat berhadapan dengan Covid, tetapi juga baik untuk seluruh dunia," kata Price.

Dia menambahkan bahwa setiap kali virus menyebar, ia berpotensi bermutasi dan menimbulkan ancaman di mana-mana. "Kami telah melihat bahwa selama banyak permutasi berbeda dari virus ini dan tentu saja alasan lain mengapa kami begitu fokus membantu negara-negara di dunia mengatasi Covid," katanya.

Adapun, China melaporkan kematian terkait Covid pertamanya dalam beberapa minggu pada Senin (19/20/2022) di tengah meningkatnya keraguan apakah penghitungan resmi dapat menghitung jumlah total korban penyakit yang merebak di kota-kota setelah pemerintah melonggarkan kontrol yang ketat.

Dua kematian pada Senin adalah yang pertama dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional (NHC) sejak 3 Desember, beberapa hari sebelum Beijing mengumumkan pencabutan pembatasan yang sebagian besar telah menahan virus selama 3 tahun tetapi memicu protes luas bulan lalu.

Rendahnya jumlah kematian sejak pembatasan dicabut pada 7 Desember tidak konsisten dengan pengalaman negara lain setelah langkah serupa. Secara resmi, China hanya menderita 5.237 kematian terkait Covid selama pandemi, termasuk dua kematian terakhir, sebagian kecil dari 1,4 miliar populasinya.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Berdamai' dengan Covid, Kegiatan Warga China Mulai Bergeliat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular