
Awas Inggris 'Lumpuh', Ada Mogok Kerja Besar-besaran

Jakarta, CNBC Indonesia - Perawat Inggris memulai pemogokan massal hari ini, Kamis (15/12/2022). Langkah ini diambil sebagai upaya terakhir perjuangan mereka untuk mendapatkan upah dan kondisi kerja yang lebih baik.
Sekitar 100.000 anggota Royal College of Nursing (RCN) di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara berhenti bekerja selama satu hari pukul 08:00 pagi hingga 20:00 malam waktu setempat. Ini dilakukan setelah mereka menolak tawaran gaji pemerintah.
Ameera, seorang perawat senior di London, mengatakan bahwa mereka tidak menganggap enteng tindakan industri itu. Pemogokan tersebut adalah yang pertama dalam sejarah 106 tahun serikat Royal College of Nursing.
"Kami lelah. Kami muak. Kami membutuhkan kenaikan gaji sekarang untuk mencari nafkah," ujar perawat yang meminta agar nama belakangnya tidak disebutkan, dikutip dari AFP.
Di sisi lain, mogok massal ini diperingatkan dapat membahayakan pasien. Direktur kanker nasional untuk Inggris Cally Palmer meminta serikat pekerja untuk mengecualikan operasi kanker dari pemogokan.
Sementara itu, Kepala Keperawatan Layanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris Ruth May menyatakan keprihatinan atas rencana tersebut.
"Kami mendengar dari rekan-rekan kami bahwa mereka prihatin dengan asumsi, yang tersirat dari RCN, bahwa staf jaga malam pada tugas siang hari itu aman," tulis Ruth May dalam sebuah surat kepada RCN.
"Kegiatan bangsal pada siang hari sangat berbeda dengan malam hari. Keputusan ini berpotensi berdampak signifikan pada keamanan perawatan pasien (misalnya, dengan memengaruhi pengiriman antibiotik intravena tepat waktu, observasi pasien, dan putaran pengobatan)," tambahnya.
Inggris saat ini bergulat dengan krisis biaya hidup karena inflasi yang melonjak melebihi pertumbuhan upah. Para pemimpin serikat pekerja dan petugas kesehatan juga mengatakan perawat terlalu banyak bekerja karena kekurangan staf.
RCN menginginkan kenaikan gaji secara signifikan di atas inflasi yang melonjak ke level tertinggi 41 tahun sebesar 11,1% pada Oktober lalu turun sedikit menjadi 10,7% bulan lalu.
Badan Tinjauan Pembayaran NHS merekomendasikan kenaikan gaji setidaknya 1.400 poundsterling atau setara Rp 27 juta di atas kenaikan gaji 3,0% tahun lalu.
Namun pemerintah menyatakan tuntutan itu tidak terjangkau dan Menteri Kesehatan Steve Barclay menyebut pemogokan itu sangat disesalkan.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mogok Kerja Massal 'Hantui' Inggris, Pasien RS Jadi Korban?
