
Inggris Dihantam Mogok Kerja Terbesar, Negara Bisa Lumpuh!

Jakarta, CNBC Indonesia - Inggris menghadapi unjuk rasa terbesar dalam lebih dari satu dekade. Sebanyak lebih dari setengah juta pekerja akan mogok pada Rabu (1/2/2023) dalam aksi terkoordinasi terbesar yang menurut pemerintah akan menyebabkan gangguan yang meluas.
Adapun, Eropa sedang berjuang melawan krisis biaya hidup dan pemogokan di Inggris terjadi sehari setelah lebih dari 1,27 juta orang turun ke jalan di Prancis, meningkatkan tekanan pada pemerintah Prancis atas rencana reformasi pensiun.
Pemogokan massal akan membuat sekolah tutup, militer bersiaga untuk membantu di perbatasan Inggris, dan tidak ada layanan kereta api yang beroperasi di sebagian besar negara.
Pemimpin serikat pekerja memperkirakan hingga 500.000 orang akan ambil bagian, jumlah tertinggi setidaknya selama satu dekade, dan akan ada aksi unjuk rasa menentang undang-undang baru yang direncanakan untuk mengekang pemogokan di beberapa sektor.
"Setelah bertahun-tahun pemotongan gaji yang brutal, perawat, guru, dan jutaan pegawai negeri lainnya telah melihat standar hidup mereka hancur - dan siap menghadapi lebih banyak kesengsaraan gaji," kata Paul Nowak, Sekretaris Jenderal Kongres Serikat Buruh (TUC), dilansir Reuters.
"Alih-alih merencanakan cara baru untuk menyerang hak mogok, menteri harus mendapatkan kenaikan gaji di seluruh perekonomian, dimulai dengan kenaikan gaji yang layak untuk pekerja di seluruh sektor publik."
Pemerintah mengatakan "mitigasi" akan dilakukan tetapi pemogokan akan memiliki dampak yang signifikan.
"Kami di depan bahwa ini akan mengganggu kehidupan orang, dan itulah mengapa kami berpikir bahwa negosiasi daripada garis piket adalah pendekatan yang tepat," kata juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak kepada wartawan.
Dengan inflasi mencapai lebih dari 10%, level tertinggi selama empat dekade, Inggris telah melihat gelombang pemogokan dari pekerja kesehatan dan transportasi hingga karyawan gudang Amazon dan staf pos Royal Mail.
Mereka menuntut kenaikan gaji di atas inflasi untuk menutupi meroketnya tagihan makanan dan energi yang menurut mereka telah membuat mereka stres demi berjuang untuk memenuhi kebutuhan.
Pada Rabu, sekitar 300.000 guru akan mengambil tindakan, bersama dengan 100.000 pegawai negeri dari lebih dari 120 departemen pemerintah, dan puluhan ribu dosen universitas dan pekerja kereta api.
Minggu depan, perawat, staf ambulans, paramedis, penangan panggilan darurat, dan petugas layanan kesehatan lainnya akan melakukan lebih banyak pemogokan, sementara petugas pemadam kebakaran minggu ini juga mendukung pemogokan nasional.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Inggris Diguncang Mogok Massal Pekerja Kereta Api
