
Bos KCIC Minta Konsesi Kereta Cepat Jadi 80 Tahun, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi membeberkan alasan dibalik pengajuan perpanjangan konsesi untuk pengelolaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi 80 tahun dari 50 tahun.
Hal ini disebabkan banyak situasi kondisi di lapangan yang berubah yang berimbas pada indikator investasi.
"Yang paling kritis adalah demand forecast, yang kita lakukan memang evaluasi atas apa yang sudah ada sebelumnya," kata Dwiyana di Kompleks Parlemen, Kamis (8/12/2022).
Dwiyana menjelaskan dari hasil demand forecast yang dilakukan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB yang dilakukan sebelum pandemi Covid-19 mencapai 60 ribu penumpang. Sementara dari hasil kajian terbaru yang dibuat oleh Polar UI menjadi 29 ribu.
"Sehingga mempengaruhi kondisi investasi KCJB itu karena dampak Covid-19," kata Dwiyana.
Alasan kedua disebabkan penundaan pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD), yang seharusnya sebagai penyumbang pendapatan bagi KCIC.
"Karena beberapa pertimbangan kita postpone saat ini. Fokus anggaran kita menyelesaikan konstruksi dan ada kendala setoran modal PTPN 8 dalam bentuk lahan yang tidak disetujui pemegang. karena kontribusi lahan harus seharusnya dimonetisasi dahulu," Jelas Dwiyana.
Ketiga, adanya kenaikan biaya proyek atau cost overrun. Dimana terjadi pembengkakan biaya senilai US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 21,8 triliun (asumsi kurs Rp 15.596/US$), sehingga biaya proyek bertambah menjadi US$ 7,5 miliar dari US$ 6,071 miliar.
"Keputusan ini ada di Kementerian Perhubungan, kita serahkan apakah perpanjangan 70-80 tahun pasti ada perhitungan sendiri dan saat ini sedang berproses," katanya.
Selain itu, Dwiyana juga menjelaskan hal ini juga dilakukan untuk memberikan kelayakan dan keuntungan pada semua pihak.
"Kewajiban kita untuk meyakinkan pemegang saham dan investor bahwa penanaman modal yang mereka lakukan. Modal asing BUMN Tiongkok 40% dan BUMN Indonesia 60%, penting memastikan pemegang saham dapat satu kondisi persyaratan investasi yang layak dan feasible," kata Dwiyana saat ditanya apakah ini menjadi salah satu upaya supaya balik modal.
Untuk diketahui target pengoperasian KCJB dilakukan pada Juni 2023, di mana penumpang sudah bisa menjajal kereta peluru berkecepatan 350 km per jam ini. Adapun target penumpang mencapai 31.125 penumpang per hari dengan target balik modal selama 38-40 tahun.
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Bos Kereta Cepat Pamer, JKT-BDG Gak Sampai Sejam