Harga Komoditas RI Terancam Anjlok, Pesta Durian Runtuh Usai?

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Rabu, 07/12/2022 15:20 WIB
Foto: Kapal tongkang Batu Bara (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia pada tahun ini sangat diuntungkan dengan tingginya harga -harga komoditas seperti batu bara, nikel, timah hingga tembaga. Hal itu tentunya bisa mengerek Devisa Hasil ekspor (DHE) dari sektor komoditas pertambangan tersebut.

Namun, pada tahun depan harga komoditas pertambangan tersebut diprediksi akan mengalami penurunan, sehingga hasil ekspor dari komoditas itu akan mengalami tekanan. Lalu apakah pesta 'durian runtuh' di Indonesia akan berakhir dengan turunnya harga-harga komoditas?

Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyebutkan penurunan tersebut menyusul kondisi dunia yang saat ini tidak menentu. Hal tersebut membuat harga komoditas hasil tambang seperti tembaga dan timah turut mengalami kelesuan.


"Saya kira dengan kondisi ekonomi dunia seperti ini, harga-harga komoditas sudah mulai turun, tembaga, timah gitu ya. Mungkin yang agak lumayan stabil itu CPO (Crude Palm Oil) tapi komoditas-komoditas utama kita, saya kira ini akan mengalami tekanan," tuturnya pada acara Forum Kemitraan Investasi Kementerian Investasi/BKPM, Rabu (7/12/2022).

Seto kemudian menyebutkan bahwa hal tersebut turut berdampak pada ekspor Indonesia yang juga menurun. Oleh karena itu, salah satu upaya dorongan yang dapat dilakukan pemerintah adalah dengan menggenjot investasi ke dalam negeri. "Jadi daya dorong ekspor itu juga akan berkurang harapan kita satu-satunya adalah investasi," pungkasnya.

Adapun jenis investasi yang untuk dapat menyokong pertumbuhan ekspor komoditas tambang dalam negeri adalah foreign direct investment (FDI). Seto mengklaim Investasi FDI dapat menjadi sangat penting mengingat investasi ini berasal dari luar negeri.

Investasi lainnya seperti Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dapat berpengaruh pada tekanan suku bunga dari dalam negeri. hal tersebut juga bisa memberikan tekanan pada PMDN itu sendiri. "Jadi kita berharap investasi FDI bisa kita tarik masuk sebanyak mungkin," ungkap Seto.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Wamentan Sudaryono Sebut Indonesia Bisa Kuasai Pangan dan Energi Dunia