
Terus Melandai, Momok Ini Tak Lagi Menyeramkan Pak Jokowi!

Setianto menjelaskan inflasi Indonesia biasanya mencapai puncak saat terjadi kenaikan harga BBM subsidi. Seperti diketahui, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi pada awal September 2022 lalu.
"Kalau lihat tren ya ketika pemerintah melakukan kenaikan harga, inflasi kita selalu memberikan angka yang tertinggi. Apakah ini sudah mencapai puncaknya, BPS tidak melihat ke depan tetapi di Oktober dan November melemah," ujar Setianto.
Inflasi pada September menembus 1,17% (mtm) dan 5,95% (yoy). Namun, lonjakan inflasi hanya terjadi pada bulan tersebut karena inflasi langsung melandai pada Oktober.
Pada Oktober 2022, Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi 0,11% (mtm) dan secara tahunan melandai menjadi 5,71%. Artinya, inflasi tinggi hanya terjadi pada September.
Secara historis, kenaikan harga BBM akan melambungkan inflasi melalui dampak langsung (first round effect) dan dampak lanjutan (second round effect). Dampak lanjutan kenaikan harga BBM Subsidi biasanya memicu inflasi yang lebih besar pada sebulan setelah pengumuman.
Pada tanggal 22 Juni 2013, misalnya, pemerintah menaikkan harga BBM Subsidi sebesar 30%. Inflasi Juni 2013 mencapai 1,02% (mtm) sementara inflasi Juli mencapai 3,29%.
Harga BBM subsidi kembali dinaikkan 18 November 2014 rata-rata dinaikkan 33,57%. Pada November 2014, inflasi tercatat 1,50% sementara pada Desember menyentuh 2,46%.
Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan inflasi Indonesia sepanjang tahun ini akan berada di kisaran 5,3%. Inflasi akan berada jauh di bawah ekspekasi awal yakni 6,5%.
"Upaya pemerintah untuk menjaga harga pangan dan melandainya harga komoditas membantu inflasi untuk bergerak secara moderat," tutur Irman, kepada CNBC Indonesia.
Namun, menurutnya, inflasi inti akan tetap merangkak naik dan diperkirakan menyentuh 3,5% (yoy) pada Desember. Inflasi inti merangkak naik sejalan dengan meningkatnya permintaan pada akhir tahun.
Irman memperkirakan inflasi Indonesia akan mencapai puncak pada kuartal II-2023. Pada periode tersebut ada momen puasa dan Lebaran.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman juga memperkirakan inflasi 2022 hanya akan menyentuh 5,4 - 5,6%. Inflasi lebih rendah dibandingkan proyeksi awal Bank Mandiri yang berada di kisaran 6,27%.
Namun, Faisal mengingatkan bahwa inflasi Indonesia masih akan berada di kisaran 5-6% hingga semester I-2023/
"Inflasi masih akan tinggi paling tidak hingga semester I-2023 kemudian inflasi baru akan melandai ke kisaran 2-4%," tutur Faisal dalam MacroBrief.
Namun,inflasi inti kemungkinan masih akan meningkat karena produsen masih akan meneruskan kenaikan ongkos produksi kepada konsumen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]