Masalah Besar Ini Masih Ancam RI, Semua Orang Bisa Kena!

M Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
23 February 2024 17:15
Pengumuman! Ini Daftar Harga Baru 6 Jenis Sembako, Cek Bunda
Foto: Infografis/ Pengumuman! Ini Daftar Harga Baru 6 Jenis Sembako, Cek Bunda/ Ilham Restu

Jakarta, CNBC Indonesia-Deputi Gubernur Bank Indonesia Destry Damayanti mengatakan inflasi pangan di Indonesia saat ini memang sudah relatif terkendali. Namun, menurut dia BI tetap waspada dengan dampak lanjutan inflasi pangan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Destry menjelaskan inflasi pangan mencapai puncaknya pada tahun 2022. Saat itu inflasi yang terjadi pada komponen harga pangan bergejolak atau volatile food mencapai dua digit. "Saat itu inflasi pangan di Agustus sempat double digit," kata dia dalam diskusi yang diselenggarakan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Jumat (23/2/2024).

Dia mengatakan beruntung inflasi tersebut dapat dikendalikan oleh kebijakan yang dilakukan oleh BI dan pemerintah. Karenanya, saat ini inflasi secara keseluruhan bisa mencapai di level 2,6% dan inflasi inti berkisar di 1,8%.

"Dengan kebijakan yang sinergis antara BI dan pemerintah, maka kita bisa mengendalikan inflasi pangan," kata dia.

Meski demikian, Destry mengatakan pemerintah dan BI tidak bisa lengah. Sebab dampak El Nino masih membayangi karena adanya perubahan iklim. "Inflasi volatile food memang sudah turun, tetapi kita tak bisa lengah karena masih ada El Nino, ini tantangan terbesar kita mengendalikan inflasi pangan," ujar dia.

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, Indeks Harga Konsumen pada Agustus 2022 mencapai 4,69% pada Agustus 2022. Inflasi tersebut lebih rendah ketimbang yang terjadi pada Juli yang mencapai 4,94%.

Tingginya inflasi di Indonesia ketika itu disebabkan oleh harga bahan pangan yang tinggi. Inflasi volatile food pada Agustus 2022 tercatat sebesar 8,93% secara tahunan.

Sementara pada Juli, inflasi volatile food mencapai 11,47% pada Juli 2022. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan ketika itu adalah beras, dan telur ayam ras.

Komponen inti pun masih mengalami inflasi sebesar 3,04% (yoy). Inflasi inti ini meningkat dari bulan sebelumnya dipicu oleh naiknya permintaan masyarakat. Selanjutnya, komponen harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 6,84% (yoy).


(rsa/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gawat Pak Jokowi! Target Inflasi RI Terancam Malapetaka Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular