Gawat Pak Jokowi! Target Inflasi RI Terancam Malapetaka Ini

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia
26 September 2023 07:25
Sejumlah pedagang melayani pembeli di pasar Kebayoran lama, Jakarta, Rabu (20/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Sejumlah pedagang melayani pembeli di pasar Kebayoran lama, Jakarta, Rabu (20/9/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena El Nino yang menyebabkan kekeringan lahan pertanian kian mengkhawatirkan. Gangguan iklim ini bisa melambungkan harga pangan di Indonesia.

Kenaikan harga pangan akibat musim kering berkepanjangan itu dapat mengganggu target inflasi pemerintah yang dipatok 2,8% tahun depan.

"Asumsi inflasinya kan tinggi sekali di 2,8 persen jadi tentunya ini harus dicermati bersama bahwa ada tantangan khususnya datang dari inflasi domestik yang akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino," kata ekonom Bank Permata Josua Pardede dalam acara 'Kupas Asumsi Makro APBN 2024' di Hotel Grand Aston, Bogor, Jawa Barat, Senin (25/9/2023).

Josua mengatakan dampak El Nino itu belum dirasakan pada tahun ini. Sampai Agustus kemarin, kata dia, inflasi akibat harga bahan makanan relatif masih terkendali. Dia memprediksi inflasi kemungkinan bisa di bawah 3% sampai akhir tahun.

Akan tetapi, Josua mengatakan berdasarkan kajian yang dia lakukan puncak El Nino justru baru dirasakan pada masa 6 sampai 9 bulan setelah puncak El Nino terjadi. Artinya, dampak El Nino yang terjadi akhir tahun ini, kemungkinan akan berdampak pada inflasi yang terjadi di pertengah tahun 2024.

"Di sini ada lag time untuk penyesuaian waktu puncak El Nino kepada inflasi pangan itu sendiri," tegas Josua.

Kepala Pusat Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Abdurohman mengatakan kenaikan harga beras memang telah memicu kenaikan inflasi tahun ini. "Kalau kita lihat mungkin bobot kenaikan harga beras ke inflasi sekitar 3,3%, cukup besar," ujarnya.

Dia mengatakan pemerintah sejak awal tahun telah mengantisipasi kenaikan harga beras ini melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah. Antisipasi itu, kata dia, dengan rutin mengecek stok beras Bulog dan melakukan operasi pasar.

Menurutnya, saat ini stok beras Bulog sudah mencapai 1,6 juta ton. "Kami lihat stok Bulog cukup memadai, jadi ini memang sudah kami antisipasi sejak awal tahun," katanya.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kuat Hadapi El Nino, Inflasi RI Kalahkan Korsel-AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular