
Begini Kondisi Harga Beras Sampai Bikin BPS Was-was!

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kenaikan harga beras terjadi sepanjang Agustus 2022. Mulai dari tingkat gabah hingga eceran yang dibeli oleh masyarakat.
"Rata-rata harga gabah petani alami kenaikan tinggi Agustus 2022," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Kamis (1/9/2022).
Secara lebih rinci, kenaikan harga untuk gabah tingkat petani alami kenaikan 6,49% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menjadi Rp 4.865/kg. Kemudian beras di penggilingan naik 2,82% menjadi Rp 9577/kg.
![]() Tabel harga gabah dan beras. (Dok: BPS) |
Beras pada tingkat grosir juga alami kenaikan, meskipun tidak setinggi level tingkat petani, yaitu 0,98%. Pada level masyarakat atau tingkat eceran kenaikan baru terjadi sebesar 0,54%. Tingginya kenaikan di tingkat petani tidak lama lagi akan merambat cepat tingkat grosir dan eceran.
Atas kenaikan tersebut, beras memberikan andil inflasi Agustus sebesar 0,016%. Selain beras, komoditas yang juga alami kenaikan harga adalah telur ayam ras, dengan andil 0,02% terhadap inflasi.
"Dua komoditas penting diperhatikan karena selain bobot besar inflasi tapi pergerakan harga perlu diperhatikan," jelasnya.
Agustus 2022, BPS mencatat deflasi sebesar 0,21%. Dengan demikian inflasi secara bulanan 3,63% dan tahunan 4,49%. Deflasi didorong oleh penurunan harga bawang merah, cabai rawit dan daging ayam ras.
(mij/mij) Next Article Wamen BUMN Blak-Blakan Stok Beras Pemerintah Mengkhawatirkan