
Kabar Gembira, Bun! Ada Sinyal Harga Telur Bentar Lagi Turun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga telur ayam masih terpantau merangkak naik. Hari ini, Rabu (30/11/2022, pukul 14.17 WIB), Informasi Pangan Jakarta melaporkan harga telur ayam ras naik lagi Rp42 jadi Rp30.191 per kg.
Presiden Peternak Layer Indonesia Ki Musbar Mesdi, lonjakan harga telur saat ini dipicu berbagai faktor. Yaitu, permintaan naik, terutama dari segmen industri, jelang Natal dan Tahun Baru.
"Sebulan sebelum HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional), harga bahan pokok penting selalu naik 10-15%," kata Musbar kepada CNBC Indonesia, Rabu (30/11/2022).
Selain itu, pemerintah juga menetapkan harga acuan terbaru, baik di tingkat produsen maupun konsumen.
Seperti diketahui, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menerbitkan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nasional RI No 5/2022 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Jagung, Telur Ayam Ras, dan Daging Ayam Ras. Yang diterbitkan dan ditetapkan berlaku pada 5 Oktober 2022.
Mengacu lembar lampiran peraturan yang berlaku mulai 5 Oktober 2022 itu, ditetapkan harga acuan telur ayam ras sebagai berikut:
harga pembelian produsen:
- batas atas: Rp24.000 per kg
- batas bawah: Rp22.000 per kg
harga penjualan konsumen:
- Rp27.000 per kg.
Kondisi ini, lanjut dia, diperparah gejolak harga-harga akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Memang, solar nggak naik, tapi biaya transportasi naik. Makanya, Bapanas juga sudah turun tangan dengan memberi subsidi biaya angkut telur dari peternak ke pedagang. Tapi ini sementara ya," katanya.
Di saat bersamaan, lanjut Musbar, kondisi peternak ayam petelur (layer) di dalam negeri juga belum normal 100%.
Pasalnya, sejak awal pandemi hingga setelah Lebaran tahun 2022, peternak melakukan afkir dini, alias pengurangan 'paksa' populasi. Pemicunya, kelebihan populasi sementara permintaan anjlok hingga menyebabkan peternak merugi.
Efek dari afkir tersebut, pasokan dari peternak diakui berkurang.
"Tapi ini sudah membaik, sudah sekitar 80% normal. Kemungkinan sekitar sebulan lagi sudah bisa normal 100% pasokan. Biasanya permintaan itu 13.200-13.800 ton telur per hari. Saat ini kita baru bisa pasok sekitar 80%-nya. Sekitar 11 ribuan. Jadi memang pasokan di bawah permintaan. Tapi mudah-mudahan sebulan lagi pulih," kata Musbar.
"Jadi, harga akan bisa turun lagi tapi nggak akan ke bawah Rp27.000 lagi," tambahnya.
Di sisi lain, dia meminta pemerintah tidak perlu melakukan operasi pasar untuk menekan harga telur ayam.
"Kemarin Bapanas sudah mengadakan pertemuan dengan kami, juga ada para asosiasi pedagang pasar dan ritel. Semua sepaham. Pak Arief (Kepala Bapanas) meminta agar dilakukan kontrol dalam koridor stabilisasi harga. Supaya nggak memberatkan masyarakat dan pemerintah," pungkas Musbar.
(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Aneh! Harga Ayam di Peternak Murah Banget, di Pasar Segini
