Internasional

Covid China Menggila, Ekonomi Kian Merana

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 November 2022 21:35
Kota terbesar di China, Shanghai, kembali memerintahkan pengujian massal memperketat pembatasan dan penguncian (Lockdown) pada hari Jumat (28/10/2022) di pusat kota distrik Yangpu setidaknya sampai hasilnya diketahui. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: AP/Mark Schiefelbein

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 di China mencapai rekor tertinggi. Akibatnya, kota-kota secara nasional memberlakukan penguncian lokal (lockdown), pengujian massal, dan pembatasan lainnya.

Namun, aturan nol-Covid yang ketat di China rupanya memicu frustrasi dan menggelapkan prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Kebangkitan kembali infeksi, hampir tiga tahun setelah pandemi muncul di pusat kota Wuhan, menimbulkan keraguan pada harapan investor agar China segera melonggarkan kebijakan nol-Covid-nya.

Pembatasan tersebut berdampak pada penduduk yang dikurung serta produksi di pabrik, termasuk pabrik iPhone terbesar di dunia, yang beberapa waktu lalu diguncang oleh bentrokan antara pekerja dan petugas keamanan.

Jalan-jalan di Chaoyang, distrik terpadat di ibu kota, bahkan semakin sepi minggu ini. Sanlitun, area perbelanjaan kelas atas, juga hampir sepi, meski deru sepeda elektronik pengantar pengiriman mengantarkan makanan bagi mereka yang bekerja dari rumah tetap terdengar.

Broker Nomura memangkas perkiraan PDB China untuk kuartal keempat menjadi 2,4% year-over-year dari 2,8%, dan memangkas perkiraan pertumbuhan setahun penuh menjadi 2,8% dari 2,9%, yang jauh dari target resmi China sekitar 5,5 % tahun ini.

"Kami percaya pembukaan kembali masih merupakan proses yang berkepanjangan dengan biaya tinggi," tulis Nomura, juga menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB China untuk tahun depan menjadi 4,0% dari 4,3%, dikutip Reuters.

Kepemimpinan China memang terjebak oleh nol-Covid, kebijakan khas Presiden Xi Jinping, bahkan ketika sebagian besar dunia mencoba hidup berdampingan dengan virus.

Mengakui tekanan pada ekonomi, kabinet mengatakan China akan menggunakan pemotongan tepat waktu dalam cadangan kas bank dan alat kebijakan moneter lainnya untuk memastikan likuiditas yang cukup.

China mencatat 31.444 infeksi Covid-19 lokal baru pada Rabu (21/11/2022). Jumlah ini memecahkan rekor yang ditetapkan pada 13 April, ketika pusat komersial Shanghai dilumpuhkan oleh penguncian seluruh kota selama dua bulan.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Reaksi Ekonom Terkait Pelonggaran Pembatasn Covid China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular