Internasional

Covid China Menggila (Lagi), Beijing Mulai Tutup Tempat Umum

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
22 November 2022 13:50
A man looks at his testing tube as a woman gets her routine COVID-19 throat swab at a coronavirus testing site in Beijing, Thursday, Oct. 27, 2022. China's ruling Communist Party has so far shown no sign of easing the Foto: AP/Andy Wong

Jakarta, CNBC Indonesia - Beijing mulai menutup taman dan museum pada Selasa (22/11/2022) saat kasus Covid-19 meningkat di beberapa wilayah China. Kota ini telah melaporkan 1.438 kasus lokal baru, naik dari 962 pada Minggu.

Mengutip Reuters, banyak museum telah ditutup, termasuk tempat-tempat seperti taman hiburan Happy Valley dan Taman Chaoyang yang luas di kota itu. Tempat populer untuk olahraga lari itu mengatakan akan tutup karena wabah Covid-19.

Pada Senin, otoritas Beijing memperingatkan mereka sedang menghadapi kasus paling parah dari pandemi Covid-19, sehingga memperketat aturan untuk memasuki kota.

Saat ini Beijing mengharuskan orang-orang yang datangan dari wilayah lain untuk menjalani pengujian Covid selama tiga hari sebelum mereka diizinkan meninggalkan akomodasi mereka.

Beijing sebelumnya juga telah menutup bisnis dan sekolah di distrik yang terkena dampak paling parah dan memperketat aturan untuk memasuki kota karena kasus infeksi meningkat lebih tinggi di Beijing dan secara nasional.

Beberapa wilayah di China saat ini sedang memerangi banyak gejolak Covid-19. Mulai dari Zhengzhou di provinsi Henan tengah hingga Chongqing di barat daya melaporkan 26.824 kasus lokal baru per Minggu, mendekati puncak infeksi harian negara pada April.

Tak hanya kasus infeksi, China juga juga kembali mencatat dua kematian di Beijing, naik dari satu pada akhir pekan lalu. Ini merupakan kasus kematian yang pertama di China sejak akhir Mei atau hampir 6 bulan lalu.

Guangzhou, kota selatan berpenduduk hampir 19 juta orang yang sedang berjuang melawan wabah terbesar di China baru-baru ini, memerintahkan penutupan selama lima hari untuk Baiyun, distrik terpadatnya. Ini menangguhkan layanan makan malam dan menutup klub malam dan teater di kawasan bisnis utama kota.

Sementara itu, kebijakan nol-Covid secara umum tetap dijalankan. Strategi tersebut masih menghambat pertumbuhan ekonomi, mengisolasi Beijing di panggung internasional, dan bahkan memicu protes yang jarang terjadi di negara di mana perbedaan pendapat secara rutin ditumpas.

Awal bulan ini, pemerintah mengeluarkan 20 aturan untuk mengoptimalkan nol-Covid, mengurangi waktu karantina untuk kedatangan di luar negeri dan menyederhanakan sistem untuk menilai risiko penularan.

China mencatat sekitar 27.000 kasus domestik baru pada Senin, menurut Komisi Kesehatan Nasional. Negeri Tirai Bambu kini mencatat total 290.787 kasus infeksi dan 5.231 kematian, menurut data Worldometers pada Selasa.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ngeri Covid China 'Meledak' Lagi, Ada Aturan Baru Soal Vaksin


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading