Internasional

Kabar Baik untuk Paman Sam, Inflasi AS Mulai 'Jinak'

News - luc, CNBC Indonesia
11 November 2022 06:00
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images) Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik kembali datang bagi Amerika Serikat (AS) setelah kembali mampu menurunkan inflasi hingga di bawah ekspektasi pada Oktober 2022.

Berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Ketenagakerjaan AS, Kamis (10/11/2022) malam, inflasi Oktober 2022 tercatat sebesar 7,7% secara tahunan (year-on-year/yoy), turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 8,2% yoy.

Inflasi itu juga berada di bawah ekspektasi pasar sebesar 8% yoy. Tak hanya itu, penurunan inflasi kali ini menjadi yang keempat kalinya secara berturut-turut setelah mencapai puncaknya pada Mei lalu sebesar 9,1% yoy.

Kenaikan biaya energi melandai dari 19,8% menjadi 17,6%. Perlambatan juga terlihat dari biaya makanan dari 11,2% menjadi 10,9%.

Adapun, inflasi inti, yang tidak termasuk harga bergejolak, tercatat sebesar 6,3% yoy, turun dari bulan sebelumnya sebesar 6,6% yoy sekaligus di bawah ekspektasi 6,5% yoy.

Secara bulanan, inflasi Oktober tercatat sebesar 0,3%, lagi-lagi di bawah bulan sebelumnya sebesar 0,6% mtm dan ekspektasi 0,5% mtm.

Namun, perjuangan melawan inflasi masih jauh dari kemenangan, dengan data lain dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan peningkatan moderat dalam jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu, merujuk ke pasar pekerjaan yang masih ketat.

"Inflasi masih terlalu tinggi, tetapi ada bukti bahwa The Fed telah mengubah arah dalam perjuangannya dan bahwa laju kenaikan suku bunga di masa depan akan mulai melambat," kata Christopher Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS, dikutip Reuters.

Adapun, turunnya inflasi ini melanjutkan kabar baik bagi ekonomi AS yang baru-baru ini mengumumkan pertumbuhan pada kuartal III-2022 sebesar 2,6%. Pertumbuhan ekonomi itu melampaui ekspektasi sebesar 2,4% dari para ekonom.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Breaking News: Inflasi AS Makin Menggila, "Meledak" 9,1%


(luc/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading