Internasional

Breaking News: Inflasi AS Makin Menggila, "Meledak" 9,1%

sef, CNBC Indonesia
13 July 2022 19:57
WASHINGTON, DC - MAY 12: Flags at the base of the Washington Monument fly at half staff as the United States nears the 1 millionth death attributed to COVID May 12, 2022 in Washington, DC. U.S. President ordered flags to fly at half-mast through next Monday and said the nation must stay resolved to fight the virus that has “forever changed” the country. (Photo by Win McNamee/Getty Images)
Foto: Bendera Amerika Serikat (Photo by Win McNamee/Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Juni kembali melejit. Indeks Harga Konsumen (CPI/IHK) tercatat 9,1% secara tahunan (year on year/yoy) dalam pengumuman Rabu (13/7/2022) pagi waktu setempat.

Ini menjadi yang tertinggi dalam 41 tahun terakhir. Angka itu juga jauh di atas perkiraan sejumlah ekonom yang dikumpulkan media dan lembaga, seperti Dow Jones, 8,8%.

"Pembeli membayar harga yang lebih tinggi secara tajam untuk berbagai barang pada bulan Juni karena inflasi terus menahan perlambatan ekonomi AS," kata Biro Statistik Tenaga Kerja dalam pengumumannya.

Secara basis bulanan, IHK utama naik 1,3% sementara IHK inti naik 0,7%. Kenaikan utamanya karena harga bahan bakar yang melambung hingga US$ 5 per galon (sekitar 4,5 liter).

Sebelumnya, Gedung Putih memang telah memperkirakan data inflasi Juni "sangat tinggi".

"Kami memperkirakan data inflasi akan sangat meningkat, terutama karena harga gas sangat tinggi di bulan Juni," kata Sekretaris Pers Karine Jean-Pierre di atas Air Force One saat menemani Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking: Inflasi AS Masih Panas di Atas Ekspektasi, 8,3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular