
Breaking: Inflasi AS Masih Panas di Atas Ekspektasi, 8,3%

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2022 naik 0,1% menjadi naik 8,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Selasa (13/9/2022). Angka ini meleset dari prediksi ekonom yang disurvei oleh Dow Jones, yang memperkirakan penurunan bulanan sebesar 0,1%.
Namun jumlah inflasi bulan ini turun dibandingkan inflasi AS pada Juli sebesar 8,5% dan 9,1% pada Juni sebelumnya. Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan indeks harga konsumen secara tak terduga naik pada Agustus bahkan ketika harga gas turun.
Laju pertumbuhan harga konsumen AS naik karena penurunan biaya energi gagal untuk sepenuhnya mengimbangi kenaikan harga jasa dan pengeluaran lainnya. Ini mempertahankan tekanan pada bank sentral, Federal Reserve (The Fed), untuk memberikan kenaikan suku bunga besar lebih lanjut bulan ini.
AS sendiri kini mengalami 'resesi teknis'. Meski pemerintah Biden menolaknya karena merujuk data tenaga kerja yang kuat, pertumbuhan ekonomi tercatat minus 0,6% di kuartal II-2022.
Laju ekonomi itu melanjutkan kontraksi pada kuartal I-2022 yang tercatat minus 1,6%. Resesi sendiri adalah situasi di mana pertumbuhan ekonomi suatu negara negatif dua kuartal berturut-turut atau lebih selama satu tahun.
Namun, Menteri Keuangan AS Janet Yellen sendiri membenarkan adanya risiko resesi di negeri Adi Kuasa tersebut. Hal tersebut karena pertempurannya melawan inflasi dapat memperlambat ekonomi negara itu.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hore! Inflasi AS Menjinak, RI Bisa Dapat Berkah