Jadi 'Raja' Baterai Listrik, RI Siapkan 4 Daerah Pusat Pabrik

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
10 November 2022 09:50
Presiden Joko Widodo secara resmi memulai tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi pada Rabu, 8 Juni 2022, di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Foto: Presiden Joko Widodo secara resmi memulai tahapan pembangunan industri baterai listrik terintegrasi pada Rabu, 8 Juni 2022, di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah. (Dok: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bersiap menjadi 'raja' baterai listrik dunia, pemerintah bahkan sudah menyiapkan 4 wilayah yang akan dibangun pabrik baterai listrik sebagai ekosistem. Nah, Dalam waktu beberapa pekan ini, Indonesia akan meresmikan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Morowali, Sulawesi Tengah.

Hal itu dikatakan langsung oleh Deputi Bidang Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto. Ia menyatakan bahwa sekitar tanggal 21-22 November ini, pemerintah akan meresmikan pabrik baterai listrik di Morowali.

Pemerintah akan menetapkan empat wilayah yang bakal menjadi pusat pabrik baterai kendaraan listrik. Selain Kawasan industri pengolahan nikel PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Masih ada beberapa wilayah lain yang akan menjadi pusat pengembangan pabrik baterai.

Diantaranya yakni seperti PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara. Kemudian industri di Kabupaten Konawe, dan terakhir industri di Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

"Jadi saya kira ekosistem yang akan kita bangun bukan hanya Morowali, ada di Weda Bay, Konawe ada di Pomalaa. Sekarang kita mengembangkan teknologi pengolahan bijih nikel kadar rendah," kata Seto kepada CNBC Indonesia dikutip Selasa (8/11/2022).

Lebih lanjut, Seto menyebut bahwa pipeline proyek pengolahan bijih nikel menjadi baterai di Indonesia dalam dua hingga tiga tahun mendatang nilai investasinya berkisar US$ 19 miliar. Setidaknya terdapat 18 proyek yang berjalan, itu semua di luar investasi LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL).

"Jadi cukup signifikan investasi di baterainya. Nah yang menarik juga adalah ada 1 investasi di anoda, ini menarik sebenarnya kita gak punya bahan baku sama sekali. Bahan bakunya grafit, kita ga punya. Tapi dia mau masuk ke Indonesia alasannya kenapa karena dia lihat ekosistem baterai yang kita bangun sudah mulai tumbuh," ujarnya.

Seto memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten untuk dapat dipekerjakan dalam pabrik baterai terintegrasi. Pemerintah juga telah membangun politeknik industri untuk melatih lulusan SMA lokal agar siap kerja.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investai RI (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kapan waktu Indonesia akan memproduksi baterai kendaraan listrik sendiri.

"Sekarang sudah jalan, tahun 2024 kuartal 2-3 kita akan produksi baterai kita sendiri, kerjasama dengan CATL ataupun LG atau industri lain," ungkap Luhut saat ditemui di Badung, Bali, Rabu (9/11/2022).


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Bakal Jadi 'Raja' Baterai Listrik Dunia, Ini Buktinya..

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular