Tingkat Pengangguran Rusia Rendah Meski Disanksi, Kok Bisa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia mendapatkan sanksi dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Tapi ekonomi negara yang terletak di Eropa Timur ini malah stabil dan minim pengangguran.
Mengutip Reuters, tingkat pengangguran di Rusia menyentuh level terendahnya, dimana turun menjadi 3,8% per Agustus 2022. Meski upah rata-rata yang diperoleh orang Rusia turun secara bulanan imbas inflasi.
Setelah 11 minggu berturut-turut deflasi dan untuk pertama kalinya sejak Mei Harga konsumen naik dalam seminggu hingga 26 September. Kenaikan ini juga terjadi kurang dari dua minggu setelah bank sentral memangkas suku bunga utama nya menjadi 7,5%.
Namun, ekonomi Rusia yang bergantung pada ekspor jatuh ke dalam resesi, atas sanksi barat dari perang yang dilakukan di Ukraina. Meski tidak sedalam yang diperkirakan.
Data layanan statistik Rosstat menunjukkan output industri turun hanya 0,1% pada Agustus secara year on year (yoy). produksi mobil yang terdampak paling dalam dari sanksi menyusut 69% secara tahunan.
Sementara jumlah orang yang menganggur di Rusia turun menjadi 3,8% dari angkatan kerja pada bulan Agustus, sejak 1992 menurut database Eikon.
Data bulan depan juga kemungkinan mencerminkan gambaran baru, dimana ada 10 ribu orang yang telah direkrut menjadi tentara atau telah melarikan diri ke luar negeri dalam seminggu terakhir.
Penjualan ritel menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi utama Rusia, turun 8,7% pada Agustus dimana itu lebih baik dari perkiraan analis.
Rosstat juga menjelaskan upah riil di Rusia turun 3,2% secara tahunan di bulan Juli, penurunan yang seperti bulan sebelumnya.
(dem)