Listrik Luber, PLN Minta Operasi Pembangkit Baru Ditunda!

Verda Nano Setiawan, CNBC Indonesia
Kamis, 29/09/2022 16:00 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Luthfi Rahman

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) menyampaikan terus berupaya untuk menekan kelebihan pasokan listrik atau over supply yang saat ini masih berlangsung. Salah satunya dengan meminta penundaan jadwal operasi sejumlah pembangkit listrik dengan perusahaan listrik swasta alias Independent Power Producer (IPP).

Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto berharap agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia semakin membaik ke depannya. Sehingga hal tersebut dapat menekan over supply yang terjadi saat ini.

Menurut dia dengan di bangunnya industri di Batang dan sebagainya, ia berharap dapat membantu menyerap kelebihan pasokan listrik yang ada di tubuh perusahaan setrum. Selain itu, PLN juga tengah berupaya agar dapat menunda pengoperasian atau Commercial Operation Date (COD) pembangkit listrik.


"Kemarin bahwa PLN ini menunda COD untuk matching dengan demand dengan menunda COD pembangkit. Ini kerja keras teman-teman PLN untuk menegosiasi," kata dia dalam diskusi PMN BUMN, Untuk Apa Sih?, Kamis (29/9/2022).

Seperti diketahui, PT PLN (Persero) terus melanjutkan berbagai efisiensi di tengah pasokan listrik yang masih berlebih. Beberapa diantaranya seperti penundaan jadwal operasi sejumlah pembangkit listrik.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan di tahun 2021 perusahaan sudah berhasil dilakukan renegosiasi untuk dimundurkan jadwal operasinya. Dari hasil renegosiasi itu, penghematan yang didapat PLN mencapai Rp 37 triliun.

Tak hanya berhenti di situ, di tahun 2022, PLN juga kembali melakukan proses renegosiasi kontrak dan berhasil menghemat Rp 10 triliun. Sehingga jika di total jumlahnya dapat mencapai Rp 47 triliun.

"Kami berhasil membukukan pengurangan beban take or pay Rp 37 triliun sampai tahun 2021. Di tahun 2022 kami renegosiasi ulang ditambah lagi kami membukukan lagi pengurangan cost biaya take or pay Rp 10 triliun. Dengan kondisi seperti ini tentu saja kondisi keuangan PLN semakin kuat," ujarnya dalam acara Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (15/8/2022).

Selain itu, PLN juga terus berupaya menggenjot konsumsi listrik yang sempat terpukul akibat pandemi Covid-19. Adapun dari upaya yang sudah dilakukan oleh PLN, perusahaan terbukti mampu membukukan pertumbuhan demand.

PLN juga mampu membayar hutang selama 2 tahun ini sebesar Rp 62,5 triliun. Berikutnya PLN juga mampu melakukan efisiensi sehingga biaya Opex dari penurunan pokok pinjaman dan bunga di tahun 2021 sudah turun Rp 7 triliun.


(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:

Video: 2024, PLN Raih Pendapatan Rp 545,4 T & Laba Rp 17,76 Triliun