
Pak Jokowi... Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja, Ini Buktinya!

Capital outflow dan pelemahan rupiah juga menjadi hambatan lain dari pemulihan ekonomi global.
Data Bank Indonesia berdasarkan data setelmen 1 Januari- 22 September 2022 menunjukkan investor asing mencatat jual neto sebesar Rp 148,11 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).
Investor asing juga semakin meninggalkan surat utang pemerintah.
Pada lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa pekan ini, jumlah penawaran yang datang dari investor asing mencapai Rp 1,7 triliun. Jumlah tersebut menjadi yang terendah kedua sepanjang tahun ini.
Dari tujuh seri yang dilelang, dua seri bahkan tidak mampu menarik minat investor asing.
Kaburnya investor asing dari pasar SBN membuat rupiah goyang. Nilai tukar rupiah sudah ambruk melawan dolar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir. Tren pelemahan rupiah mulai terjadi sejak 12 Maret lalu. Hingga Rabu kemarin saat berakhir di Rp 15.260/US$, rupiah sudah merosot nyaris 3%.
Dengan pelemahan tersebut, sepanjang tahun ini Mata Uang Garuda sudah merosot hingga 7% dan berada di level terlemah dalam lebih dari 2,5 tahun terakhir.
Melemahnya dolar AS akan memberatkan banyak perusahaan Indonesia karena sebagian besar barang modal/bahan baku sebagian besar masih impor. Pelemahan rupiah juga akan membuat barang-barang konsumsi yang diimpor akan mahal mulai dari kedelai, gandum, hingga netbook.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)[Gambas:Video CNBC]
