Top! Arab Saudi Siap Kirim Astronot Wanita Pertama
Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi akan meluncurkan program pelatihan untuk mengirim astronotnya sendiri, termasuk astronot wanita, ke luar angkasa pada tahun 2023 mendatang.
"Program Astronot Saudi, yang merupakan bagian integral dari Visi ambisius Kerajaan 2030, akan mengirim astronot Saudi ke luar angkasa untuk membantu melayani umat manusia dengan lebih baik," kata Komisi Luar Angkasa Saudi dalam sebuah pernyataan pada Kamis (22/9/2022), mengutip ABC News.
"Salah satu astronot akan menjadi wanita Saudi, yang misinya ke luar angkasa akan mewakili sejarah pertama bagi Kerajaan," tambahnya.
Rencana yang didukung oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) ini juga menyerukan integrasi yang lebih besar bagi perempuan ke dalam angkatan kerja di negara Muslim konservatif itu. Arab Saudi sendiri telah mencabut larangan lama terhadap wanita mengemudi pada tahun 2018.
Misi Arab Saudi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional dengan kapsul SpaceX ini akan mencakup astronot Arab wanita pertama di dunia, menurut Axiom Space, perusahaan Amerika Serikat (AS) yang mengatur misi untuk kerajaan tersebut.
Baik Axiom maupun pemerintah Saudi tidak memberikan nama untuk astronot wanita, yang akan ditemani oleh astronot asal Saudi lainnya dan dua warga Amerika sebagai bagian dari misi pribadi kedua Axiom ke stasiun luar angkasa.
Seorang pejabat AS yang mengetahui misi tersebut mengatakan bahwa penumpang Ax-2 belum menerima persetujuan dari panel mitra internasional stasiun luar angkasa yang diketuai NASA. Identitas astronot biasanya tidak dikonfirmasi secara publik sampai panel tersebut memberikan persetujuan.
Orang Arab atau Muslim pertama yang melakukan perjalanan ke luar angkasa adalah Pangeran Sultan bin Salman dari Arab Saudi, saudara tiri putra mahkota dan seorang pilot angkatan udara yang merupakan bagian dari tujuh anggota awak misi Discovery NASA pada tahun 1985.
Dia kemudian menjabat sebagai kepala Komisi Luar Angkasa Saudi dari 2018 hingga tahun lalu, ketika dia ditunjuk sebagai penasihat Raja Salman.
Uni Emirat Arab (UEA) yang bertetangga memiliki program luar angkasa terkemuka di dunia Arab, setelah meluncurkan penyelidikan ke orbit Mars pada Februari 2021. UEA berencana untuk meluncurkan penjelajah bulan pertamanya pada November.
Jika misi bulan berhasil, UEA dan Jepang, yang menyediakan pendarat, akan bergabung dengan jajaran hanya AS, Rusia dan Cina sebagai negara yang telah menempatkan pesawat ruang angkasa di permukaan bulan.
Saat ini kerajaan Arab Saudi secara aktif mempromosikan sains dan teknologi sebagai bagian dari rencana Visi 2030 untuk merombak ekonominya dan mengurangi ketergantungannya pada minyak.
(tfa/luc)