Internasional

Eropa Terbelah, Negara Ini Tuntut Sanksi untuk Rusia Dicabut

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
22 September 2022 20:10
Hungary's Prime Minister Viktor Orban arrives for an EU summit at the Crystal Palace in Porto, Portugal, Saturday, May 8, 2021. On Saturday, EU leaders hold an online summit with India's Prime Minister Narendra Modi, covering trade, climate change and help with India's COVID-19 surge. (AP Photo/Francisco Seco, Pool)
Foto: Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban (AP Photo/Francisco Seco, Pool)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban mengatakan bahwa sanksi terhadap Rusia yang dijatuhkan oleh Uni Eropa (UE) harus dibatalkan. Hal ini disampaikannya kepada partainya yang berkuasa, Fidesz.

Orban beralasan bahwa sanksi UE telah menaikkan harga gas dan inflasi. Ia menyebut bila sanksi dicabut, harga gas akan segera turun 50% sehingga inflasi juga akan turun.

"Tanpa sanksi, Eropa dapat memperoleh kembali kekuatan dan dapat menghindari resesi yang mengancam. Sanksi lebih merugikan Eropa daripada Rusia," ujarnya dikutip Reuters, Kamis (22/9/2022).

Sementara itu, di akun Facebook-nya, Orban juga kembali mengulangi pandangannya dengan menyatakan bahwa sanksi Brussel telah mendorong Eropa ke dalam krisis energi.

Orban sendiri merupakan figur politik sayap kanan yang cukup populer di Eropa. Dalam konflik UE dengan Rusia terkait Ukraina, Orban mengatakan bahwa sebagian besar negara dunia jelas tidak mendukung AS dan Benua Biru dalam hal Ukraina.

"Sangat mungkin bahwa perang inilah yang secara demonstratif akan mengakhiri supremasi Barat. Di sisi lain, kekuatan non-UE sudah mendapat manfaat dari situasi tersebut," jelasnya.

Pada bulan Juli lalu, Orban juga pernah menegaskan UE telah "menembak dirinya sendiri di paru-paru" dengan sanksi ekonomi yang dipertimbangkan dengan buruk terhadap Rusia.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tolak Tambah Sanksi untuk Rusia, Negara Eropa Ini Kapok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular