Internasional

'Kiamat' di Mana-Mana, Giliran Iran Kena 'Kiamat Internet'

sef, CNBC Indonesia
22 September 2022 12:05
Demonstran berkumpul di sekitar barikade yang terbakar selama protes untuk Mahsa Amini. (AFP via Getty Images)
Foto: Demonstran berkumpul di sekitar barikade yang terbakar selama protes untuk Mahsa Amini. (AFP via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran kini terkena 'kiamat' internet. Hal itu terjadi bukan tanpa sebab.

Protes kian memanas karena kematian Mahsa Amini. Akibatnya layanan internet di beberapa kota dilaporkan tumbang.

"Pemadaman internet yang signifikan telah terjadi di Teheran, #Iran dengan data jaringan waktu nyata menunjukkan konektivitas pada 67% dari tingkat biasa," tulis di Netblocks sejak akhir pekan.

"Insiden tersebut terjadi di tengah protes atas kematian Mahsa Amini dan dapat mempengaruhi liputan peristiwa di lapangan," jelasnya.

"Iran sekarang tunduk pada pembatasan internet paling parah sejak pembantaian November 2019," tambah NetBlocks kemudian merujuk ke demo BBM yang menyebabkan 1.500 orang tewas, mengutip Reuters, Kamis (22/9/2022).

Beberapa sumber, termasuk organisasi independen, Hengaw, juga mengatakan akses telah dimatikan di wilayah Kurdi. Area itu merupakan sumber demo pertama, sebelum menyebar ke 50 wilayah lain di Iran.

Pemerintah juga disebut membatasi Instagram (IG). Perlu diketahui media sosial itu adalah satu-satunya platform utama yang biasanya diizinkan Iran dan yang memiliki jutaan pengguna.

Pengguna WhatsApp juga mengatakan mereka hanya dapat mengirim teks, bukan gambar. Beberapa jaringan telepon seluler telah ditutup.

Aktivis mengatakan mereka khawatir dengan tindakan keras pemerintah akan terus meningkat. Demonstrasi ini juga menjurus ke arah berakhirnya rezim.

"Kami khawatir dunia akan melupakan Iran segera setelah rezim menutup internet, yang kini sudah terjadi," kata seorang aktivis.

Amini sendiri meninggal setelah ditahan ditahan polisi moral Iran. Sebabnya, ia tidak menggunakan jilbab.

Setelah itu, ia kemudian dilarikan ke rumah sakit dan koma. Aparat mengatakan ia meninggal karena sakit namun aktivis menegaskan ia dipukuli.

Ayahnya mengatakan dia tidak memiliki masalah kesehatan. Namun mayatnya menderita memar di kaki.

Pemakamannya sudah dilakukan pada hari Sabtu. Namun kemarahan warga terus terjadi.

Sejauh ini, akibat demo Mahsa Amini, korban jiwa terus dilaporkan. Polisi mengatakan delapan orang meninggal sementara Hengaw melaporkan total 10 orang meregang nyawa.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kecelakaan Kereta di Iran, 17 Orang Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular