
Ekonomi Rusia Jeblok & Kian Merana, Ini Bukti Terbarunya

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Rusia sedang tidak baik-baik saja. Di tengah untung besar dari kenaikan harga minyak dan gas, negara tersebut masih belum mampu pulih dari tekanan.
Terbaru, ekonomi Rusia terkontraksi 4,3% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada Juli 2022. Angka tersebut sedikit 'membaik' dari catatan bulan sebelumnya yang minus 4,9% yoy.
Data yang dirilis Kementerian Ekonomi Rusia itu juga mengungkapkan bahwa pada Januari hingga Juli, ekonomi menyusut 1,1% yoy.
Wakil Perdana Menteri Pertama Andrei Belousov mengatakan pada hari bahwa ekonomi Rusia akan menyusut kurang dari 3% pada tahun 2022, kontraksi yang jauh lebih dangkal dari perkiraan semula. Sementara itu, inflasi akan berada di bawah proyeksi sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Ekonomi Rusia pada awal 1990-an, Andrey Nechaev, mengatakan ekonomi Rusia mulai menurun. Negara itu kemungkinan menghadapi periode stagnasi yang berkepanjangan sebagai konsekuensi dari sejumlah sanksi yang dijatuhkan Barat.
"Saat ini, penurunan ekonomi sudah dimulai," paparnya kepada CNN International.
Menurut Nechaev, penurunan ini terlihat dari krisis biaya hidup yang mulai dialami negara itu. Ia bahkan menyebut perekonomian saat ini telah mundur selama 10 tahun.
"Dalam hal standar hidup, jika Anda mengukurnya dengan pendapatan riil, kita telah mundur sekitar 10 tahun," tuturnya.
Ia juga menyebut perekonomian Rusia yang ditopang sektor energi akan bertahan bila Moskow mampu memberikan harga terbaik bagi para calon pembeli baru.
"Diskon 30% dari US$ 120 per barel adalah satu hal. Diskon dari US$ 70 adalah masalah lain."
Hal yang sama juga diutarakan analis konsultan komoditas Kpler, Houmayoun Falakshali. Ia mengatakan meski banyak minyak Rusia yang lari ke Asia, pihaknya masih meragukan apakah negara-negara Asia memiliki permintaan cukup tinggi untuk menyerap semuanya.
"China tidak dapat membeli lebih banyak minyak Rusia daripada yang sudah ada, karena permintaan domestik yang melambat, dan karena tidak membutuhkan lebih banyak jenis minyak spesifik yang diekspor Rusia," ujarnya.
(luc/luc) Next Article Slow But Sure Mr Putin, Ekonomi Rusia Bakal Merana
