Internasional
Perang Berbalik Arah, Ukraina Pukul Mundur Pasukan Putin

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasukan Presiden Vladimir Putin dilaporkan mundur ke Donbas karena kerugian Rusia di Ukraina memakan korban. Orang dalam militer mengatakan pasukan Kremlin sudah tidak memiliki tenaga untuk melanjutkan pertempuran.
Sebelumnya, terjadi pertempuran sengit saat pasukan Ukraina mencoba untuk mengambil kembali kendali atas Kherson di Ukraina selatan yang diduduki Rusia.
Serangan balasan atau pertempuran terakhir ini terjadi ketika jumlah korban tewas Rusia dalam perang enam bulan telah meningkat menjadi sekitar 48.000 personel.
Para pejabat Barat memperkirakan jumlah orang Rusia yang tewas antara 70.000 dan 80.000, sementara Kremlin belum memperbarui jumlah terakhir 1.351 jiwa dari Maret.
"Kerugian besar Rusia berarti tidak memiliki tenaga untuk melanjutkan perangnya di Ukraina," menurut orang dalam militer, John Callahan, melansir Express, Kamis (1/9/2022).
Mantan diplomat dan pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) itu mengeklaim pasukan Putin mengalihkan fokus mereka ke wilayah Donbas timur Ukraina.
"Anda mulai menjumlahkan angka-angka dan mereka benar-benar tidak memiliki tenaga untuk melanjutkan serangan frontal yang besar dan itulah mengapa mereka tidak melakukannya. Mereka fokus pada Donbas di mana mereka pikir mereka bisa mendapatkan keunggulan," katanya.
"Tampaknya kemampuan mereka untuk menghasilkan peralatan berteknologi tinggi berkurang... Masih ada, tetapi jalur perakitan itu tidak jauh berbeda dengan jalur perakitan yang kami miliki di Inggris dan di AS. Mereka memproduksi beberapa kendaraan dalam sebulan."
Donbas adalah bekas jantung industri Ukraina di timur, yang secara historis merupakan wilayah penting secara ekonomi. Ini terdiri dari dua wilayah besar Luhansk dan Donetsk, yang sebagian besar berbahasa Rusia.
Daerah itu dipandang sebagai simbol bagi Putin karena cadangan bahan mentahnya adalah kunci bagi Uni Soviet. Beberapa hari sebelum Presiden Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari, Putin mengakui klaim kemerdekaan separatis di Donbas.
Pemberontak yang didukung Moskow di Luhansk dan Donetsk telah mendeklarasikan diri sebagai republik rakyat mereka sendiri, meskipun daerah yang dikuasai separatis tidak mencakup seluruh Donbas.
Meskipun Donbas awalnya berfungsi sebagai landasan untuk serangan Rusia, Callahan dan yang lainnya percaya bahwa kekalahan Rusia di seluruh Ukraina dapat memaksa pasukannya untuk mundur ke wilayah timur.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya berbicara tentang serangan balik Rusia ke arah timur selama pesan langsung kepada tentara Putin pada Selasa.
"Para penjajah harus tahu kita akan mengusir mereka ke perbatasan, yang garisnya tidak berubah," katanya dalam sebuah pidato. "Jika mereka ingin bertahan, sudah waktunya bagi militer Rusia untuk melarikan diri. Pulang ke rumah."
Putin Umumkan Kemenangan Rusia di Mariupol, Kenapa Buru-buru?
(tfa/luc)