
Ukraina Berharap Sobat Putin Ini Dieksekusi Rakyatnya Sendiri

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pertahanan Ukraina berharap Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan dipersatukan kembali dengan dua pemimpin yang dieksekusi oleh rakyatnya sendiri.
Tanggapan tersebut muncul setelah sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin ini memberikan ucapan selamat pada Hari Kemerdekaan Ukraina pada 24 Agustus lalu.
"Kemarin, pada Hari Kemerdekaan kami, diktator Lukashenko memberi selamat kepada Ukraina dan berharap kami memiliki langit yang damai ... karena rudal 'hadiah' ditembakkan lagi dari Belarusia ke Ukraina," tulis kementerian itu di Twitter, Kamis (25/8/2022).
"Kami berharap Lukashenko memiliki langit damai yang sama ... dan reunifikasi dengan teman baiknya Hussein & Gaddafi," tambahnya, dikutip Newsweek.
Cuitan tersebut merujuk pada Saddam Hussein, mantan presiden Irak yang dieksekusi pada 2006 setelah diadili di hadapan Pengadilan Khusus Irak, serta mantan pemimpin otoriter Libya Muammar el-Gaddafi, yang dieksekusi selama pemberontakan pada 2011.
Menurut rilis di situs web kepresidenan Belarusia, Lukashenko sebelumnya mengirim pesan salam ke Ukraina untuk memperingati hari kemerdekaannya.
"Saya yakin bahwa kontradiksi hari ini tidak akan mampu menghancurkan hubungan baik tetangga yang tulus selama berabad-abad antara rakyat kedua negara," bunyi pesan itu. "Belarusia akan terus membela pelestarian kerukunan, pengembangan kontak yang bersahabat dan saling menghormati di semua tingkatan."
Rilis itu menambahkan bahwa Lukashenko "berharap langit Ukraina damai, toleransi, keberanian, kekuatan, dan kesuksesan dalam memulihkan kehidupan yang layak."
Lukashenko adalah salah satu dari sedikit pemimpin yang terus mendukung Putin meski banyak negara mengecam keras serangan Rusia ke Ukraina. Ia bahkan telah mengizinkan Rusia untuk menempatkan pasukan dan meluncurkan serangan udara dari wilayahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pejabat Ukraina lainnya mengatakan bahwa Rusia melakukan serangan di seluruh negeri pada hari kemerdekaannya. Kementerian Pertahanan Ukraina juga menuduh bahwa rudal diluncurkan ke Ukraina dari Belarusia.
Sebelumnya Zelensky memperingatkan Rusia untuk tidak mencoba untuk melakukan "sesuatu yang sangat buruk, sesuatu yang sangat kejam" pada Hari Kemerdekaan negaranya.
"Salah satu tugas utama musuh adalah mempermalukan kami, orang Ukraina, merendahkan kemampuan kami, pahlawan kami, menyebarkan keputusasaan, ketakutan, menyebarkan konflik.... menyerah pada tekanan musuh ini, bukan untuk menutup diri, bukan untuk menunjukkan kelemahan," katanya.
(tfa/luc)
Next Article Putin Dapat Hadiah Ulang Tahun Seberat 6 Ton, Ternyata Ini