Internasional
Ekonomi Jerman Melambat, "Hantu" Resesi Masih Mengintai

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Jerman dilaporkan masih tumbuh terbatas, bahkan melambat, pada kuartal II-2022. Kondisi ini seiring dengan kenaikan harga energi dan gangguan rantai pasokan akibat dampak dari perang Rusia dengan Ukraina yang tak kunjung mereda.
Berdasarkan data yang dirilis Kantor Statistik Federal, Kamis (25/8/2022), PDB Jerman pada kuartal II-2022 tumbuh sebesar 1,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun Reuters sebesar 1,4%. Pertumbuhan itu melambat dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar 3,6% yoy.
Sementara itu, pertumbuhan PDB kuartal II/2022 secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq) tercatat sebesar 0,1%. Angka tersebut melambat dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya sebesar 0,8%, namun lebih tinggi dari konsensus dan perhitungan awal sebesar 0% atau stagnan.
Adapun, pertumbuhan itu ditopang oleh pengeluaran rumah tangga dan pemerintah. Pengeluaran rumah tangga naik 0,6% karena konsumen ingin mengambil kesempatan untuk bepergian setelah pembatasan kegiatan karena Covid-19 dilonggarkan. Bahkan, hal itu dilakukan di tengah harga energi yang melambung.
Sementara itu, pengeluaran pemerintah naik 2,3% serta investasi mesin dan peralatan naik 1,1%.
Selain itu, meskipun ada gangguan dalam rantai pasokan di seluruh dunia, ekspor barang dan jasa naik 0,3% dan impor melonjak jauh lebih cepat 1,6%. Di sisi produksi, pencabutan pembatasan Covid-19 menyebabkan kenaikan di sebagian besar cabang jasa sementara terjadi penurunan di sektor manufaktur dan konstruksi.