
Duit Rp 502 T Tak Cukup Tahan Harga BBM, Loh Kok Gitu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah telah menaikkan subsidi energi hingga tiga kali lipat menjadi Rp 502 triliun dari semulai Rp 155 triliun pada tahun ini.
Namun, subsidi tersebut kemungkinan akan kembali naik karena ketidakpastian global akibat konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Kondisi ini memicu lonjakan harga komoditas, termasuk harga minyak dunia yang kini berada di kisaran US$100 per barel.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan subsidi sudah dinaikkan tiga kali lipat dengan tujuan agar kondisi eksternal tidak memberikan hantaman kepada masyarakat.
"Namun, APBN juga memiliki batas kemampuan untuk mengambil shock ini dan kita lihat harga pangan dan energi masih menjadi salah satu yang perlu kita waspadai," ungkap Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan DPD RI, Kamis (25/8/2022).
Adapun, subsidi energi Rp502 triliun kemungkinan bisa bertambah dan nilainya akan jauh lebih besar lagi.
"Kalau melihat harga minyak masih di sekitar US$105 dan exchange rate yang tadi akibat pengetatan moneter mengalami pelemahan 5% di Rp 14.750, maka jumlah subsidi Rp502 triliun akan terlewati," ujarnya.
Sebelumnya, Sri Mulyani memperkirakan kenaikan subsidi mencapai Rp 196 triliun. Artinya, subsidi energi akan mendekati angka Rp 700 triliun.
Angka ini setara 23% dari total APBN 2022. Jauh lebih tinggi dari batas wajib alokasi APBN untuk pendidikan yang sebesar 20% per tahun.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bernasib Seperti RI, Anggaran Subsidi Malaysia Meroket