
Soal Keputusan Harga BBM, Menteri Jokowi: Ini Enggak Mudah!

Jakarta, CNBC Indonesia - Perlahan tapi pasti, pembahasan kebijakan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang dilakukan pemerintah makin terungkap ke publik. Namun hingga kini, pemerintah masih mempertimbangkan sejumlah opsi.
Kemarin, sejumlah menteri kabinet tiba-tiba merapat ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Mereka datang ke Kantor Airlangga, setelah mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, hingga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjadi satu dari deretan penyelenggara negara yang ikut dalam rapat tersebut.
Namun satu jam setelah rapat berlangsung, tidak ada satu pun komentar yang keluar dari jajaran menteri yang hadir dalam rapat tersebut. Publik lantas bertanya, apa sebenarnya yang dibahas pemerintah terkait kebijakan harga BBM?
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, saat ini memang situasi tidak mudah. Misalnya, kuota BBM jenis Pertalite dan subsidi solar diperkirakan habis dalam waktu dua bulan ke depan.
"Kita enggak tahu nanti sampai berapa volume naik, kemudian harga kan enggak turun-turun," kata Suharso usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Selain itu, ada faktor pelemahan nilai tukar rupiah. Pergerakan kurs menjadi penting karena Indonesia adalah negara net importir minyak. Produksi minyak dalam negeri belum bisa memenuhi permintaan, sehingga masih bergantung dari impor.
Impor minyak tentu dibayar dengan valuta asing, sehingga terjadi risiko kurs. Kala nilai tukar melemah, tentu biaya impor minyak akan menjadi semakin mahal. Apalagi, jika gerak nilai tukar berada di atas asumsi dasar yang ditetapkan dalam APBN.
"Kombinasi dari ini mengakibatkan pasti ada tambahan subsidi dan juga kompensasi. Nah itu sedang dihitung oleh Kementerian Keuangan, yang saya kira pasti enggak mudah orang menghitungnya," katanya
Suharso menekankan, saat ini pemerintah belum memutuskan kebijakan harga BBM. subsidi. Namun, salah satu opsi yang mengemuka adalah menambah besaran bantuan sosial bagi masyarakat sebagai kompensasi apabila terjadi kenaikan harga BBM.
"Bansosnya minta diperdalam, anggaran dari mana, program seperti apa," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
(cha/cha)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Susah Jadi Negara Maju, Menteri Jokowi Beberkan Alasannya