
Tak Sepele! Sri Mulyani Sebut Ini Bikin Banyak Negara Kacau

Jakarta, CNBC Indonesia - Sederet negara dilanda persoalan berat dari sisi politik, ekonomi dan sosial dalam beberapa waktu terakhir. Biang keroknya adalah lonjakan harga energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM).
"Banyak negara sekarang hadapi tekanan luar biasa, politik ekonomi sosial. Karena kenaikan harga minyak energi dan pangan. itu bukan suatu yang sepele," ujar Sri Mulyani dalam acara Merdeka Belajar Kemendikbud, Senin (27/6/2022)
Kekacauan yang baru-baru ini terjadi adalah di Nepal. Pemerintah yang tidak mampu memberikan subsidi, terpaksa menaikkan harga sehingga muncul lonjakan inflasi yang membebani masyarakat.
Diketahui harga minyak dunia yang juga naik dua kali lipat dalam waktu singkat. Tadinya diasumsikan oleh pemerintah Indonesia dan dewan perwakilan rakyat (DPR), harga minyak US$ 65 per barel, dan kini mencapai level US$ 120 per barel.
Indonesia beruntung karena harga komoditas lain juga ikut naik, khususnya yang merupakan ekspor andalan. Sehingga ada tambahan dana yang cukup besar bisa dialihkan kepada subsidi.
"Jadi subsidi yang dinikmati listrik, ke sini naik mobil, walaupun anda beralasan saya pakai pertamax bu, pertamax itu masih jauh di bawah harga," jelasnya.
![]() Student activists clash with police during a protest over hike in fuel prices in Kathmandu on June 20, 2022. (Photo by PRAKASH MATHEMA / AFP) (Photo by PRAKASH MATHEMA/AFP via Getty Images) |
Pemerintah akhirnya menambah subsidi energi senilai Rp 380 triliun pada 2022. Hal ini bertujuan agar harga bahan bakar minyak (BBM), LPG 3 kg dan listrik di bawah 3000 VA tidak naik.
"Kita ingin melindungi masyarakat, berarti rakyat tidak bisa diandalkan mengambil shock dari seluruh kenaikan itu, kalau tidak BBM naik dua kali lipat," tegas Sri Mulyani.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesawat yang Hilang di Nepal Ditemukan, Sudah Ada 14 Mayat
