Putin Teriak, Nih 'Biang Kerok' Perang Gak Kelar-kelar
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin menuding Amerika Serikat (AS) berusaha untuk memperpanjang konflik di Ukraina. Bahkan, Washington juga di klaim Putin tengah memicu konflik di tempat lain di dunia, termasuk dengan kunjungan Ketua DPR Nancy Pelosi ke Taiwan.
"Situasi di Ukraina menunjukkan bahwa AS sedang berusaha untuk memperpanjang konflik ini," tegasnya dalam pidato yang disiarkan televisi dalam upacara pembukaan konferensi keamanan di Moskow melalui tautan video, Selasa (16/8/2022).
"Dan mereka bertindak dengan cara yang persis sama, memicu potensi konflik di Asia, Afrika, dan Amerika Latin," tegasnya.
Ia mengatakan AS selalu "berpetualang" dan tak bertanggung jawab. Menurutnya itu bagian dari strategi AS yang disengaja dan sadar untuk me
"Megacaukan dan membuat kacau situasi di kawasan dan dunia," tambahnya lagi.
"Kami melihat ini sebagai provokasi yang direncanakan dengan hati-hati," kata Putin.
Sementara itu, serangan Rusia ke Ukraina kini memasuki bulan keenam. PBB mencatat sedikitnya 5 juta orang tewas karena ini.
Akibat serangan sejumlah sanksi diberikan pemerintah Barat ke Rusia. Namun ini tak Hanna menukul ekonomi Kremlin tapi juga menaikkan inflais rata-rata negara di seluruh dunia.
Sementara itu, berbicara pada konferensi keamanan dunia, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan Moskow tidak berencana untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Menurutnya hal tersebut tidak perlu.
"Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk mencapai tujuan yang ditetapkan," kata Shoigu.
"Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir," tambahnya.
(sef/sef)