
Zelensky Peringatkan 'Malapetaka' Baru Mengancam Eropa, Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraiana Volodymyr Zelensky memperingatkan akan malapetaka baru yang mengancam Eropa. Ini terkait pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina selatan yang kini berada di tangan Rusia.
"Di bawah penutupan pembangkit listrik, penjajah (Rusia) menembaki kota dan komunitas terdekat ... Setiap insiden radiasi di PLTN Zaporizhzhia dapat mempengaruhi negara-negara Uni Eropa, Turki, Georgia, dan negara-negara dari daerah yang lebih jauh," kata Zelensky dalam pidato Senin malamnya, dikutip dari AFP, Selasa (16/8/2022).
"Semuanya hanya bergantung pada arah dan kecepatan angin ... Jika tindakan Rusia menyebabkan bencana, konsekuensinya juga dapat menimpa mereka yang tetap diam sejauh ini," tegasnya.
Zelensky pun meminta masyarakat internasional untuk mengadopsi sanksi keras baru terhadap Rusia. Menurutnya apa yang dilakukan tentara Presiden Vladimir Putin di Zaporizhzhia adalah "pemerasan nuklir".
"Semua pasukan Rusia harus segera ditarik dari PLTN dan daerah sekitarnya tanpa syarat apapun," katanya lagi.
Zaporizhzhia adalah pembangkit nuklir terbesar di Eropa. Menurut IAEA, pembangkit tersebut memiliki enam reaktor berpendingin air rancangan Uni Soviet yang mengandung uranium 235, masing-masing memiliki kapasitas bersih 950 megawatt
Zaporizhzhia diambil alih pasukan Rusia pada awal Maret. Ini lama setelah Moskow meluncurkan serangan ke Ukraina, Februari.
Sejak akhir Juli, Zaporizhzhia telah menjadi sasaran sejumlah serangan militer, dengan Moskow dan Kyiv saling menuduh berada di balik penembakan itu. Pertempuran di sana menjadi topik pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB Kamis pekan lalu.
Ukraina sendiri, sebelumnya telah menuduh Rusia menggunakan wilayah itu sebagai pangkalan militer. Zaporizhzhia bahkan diyakini sebagai tempat untuk Kremlin menyimpan senjata.
Sejumlah pengamat memang sempat menyuarakan situasi sangat berbahaya di Zaporizhzhia. Apalagi posisinya sangat strategis di tengah Eropa.
"Karena lokasi geografis pabrik, pelepasan radiasi dapat menghantam bagian mana pun dari benua Eropa," terang seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik dan Urusan Global Universitas British Columbia, MV Ramana.
"Zaporizhzhia ada di tengah benua. Jadi ke mana pun angin bertiup, seseorang akan terkontaminasi."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gegara Ini, AS Ketar-ketir dengan Keselamatan Zelensky
