
Gegara Ini, AS Ketar-ketir dengan Keselamatan Zelensky

Jakarta, CNBC Indonesia - Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan, mengklaim bahwa Rusia mampu melakukan apa saja untuk mendapatkan yang dimau. Hal itu membuat Washington khawatir tentang keselamatan pribadi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dalam pidatonya di Aspen Security Forum di Colorado akhir pekan lalu, Sullivan mengatakan bahwa AS kini membantu Zelensky dengan keamanannya.
"Keamanan pribadi Presiden Zelensky adalah sesuatu yang menjadi perhatian kami," kata Sullivan kepada, melansir RT News."Ini adalah pemimpin di masa perang, berurusan dengan musuh di Rusia yang kejam, brutal, dan mampu melakukan apa saja."
"Presiden Zelensky mengambil tindakan pencegahan yang Anda harapkan untuk melindungi dirinya sendiri," lanjut Sullivan, menambahkan AS membantu untuk memfasilitasi keamanan pemimpin Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
AS menawarkan untuk mengevakuasi Zelensky dari Kyiv saat Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina pada 24 Februari lalu. Namun Zelensky tidak menerima tawaran itu.
Presiden Ukraina juga telah mengklaim pada beberapa kesempatan bahwa para pembunuh telah mengancam hidupnya. Para pejabatnya mengatakan berkali-kali bahwa Rusia bermaksud untuk membunuh presiden.
Namun Moskow membantah tuduhan ini. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan pada April lalu bahwa Rusia ingin dia duduk dan menyetujui persyaratannya untuk perdamaian.
Sullivan juga mengatakan RUU bantuan militer dan ekonomi senilai US$40 miliar yang ditandatangani oleh Presiden AS Joe Biden pada Mei mengalokasikan sumber daya yang cukup untuk menjaga agar senjata tetap mengalir untuk beberapa waktu ke Ukraina.
Meskipun dukungan publik untuk Ukraina mungkin menurun, Sullivan mengatakan ada waduk dukungan mendalam dan berkelanjutan di Gedung Putih dan Kongres untuk Kyiv.
"Jika puluhan miliar dolar habis, akan ada dukungan bipartisan di Kongres untuk meningkatkan kembali sumber daya tersebut jika diperlukan," kata Sullivan.
Saat Sullivan berbicara di Aspen, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengumumkan bahwa pemerintahan Biden akan mengirim senjata baru senilai US$270 juta ke Ukraina, termasuk empat sistem artileri roket HIMARS.
AS sendiri telah memberi Ukraina selusin platform senjata yang dipasang di truk, meskipun Rusia mengklaim telah menghancurkan empat kendaraan selama tiga minggu terakhir.
(tfa/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Skandal 'Rahasia' Zelensky yang Diungkap Media Jerman