Internasional

AS Latihan Perang dengan RI, China dengan Thailand

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
Senin, 15/08/2022 21:56 WIB
Foto: TNI berpartisipasi dalam Super Garuda Shield 2022 di Baturaja Combat Training Center di Sumatera Selatan, Indonesia, Rabu (3/8/2022) Latihan gabungan militer Indonesia-AS tahunan yang melibatkan 5.069 personel dari 14 negara ini dimulai dari 1 -14 Agustus di Baturaja, Dabo, Amborawang, dan Palembang. (Photo by Anton Raharjo/Anadolu Agency via Getty Images)

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) dan China menunjukkan kekuatan militer mereka secara terpisah di wilayah Asia Tenggara selama akhir pekan. Ini terjadi setelah Beijing menyelesaikan latihan militer di sekitar wilayah Taiwan.

China mengadakan latihan militer angkatan udara yang disebut Falcon Strike 2022 dengan Thailand. Dalam latihan Minggu, Beijing telah mengirim jet tempur ke negara tetangga RI tersebut.

"Latihan militer dengan Thailand akan meningkatkan rasa saling percaya dan persahabatan," kata Kementerian Pertahanan Beijing, dikutip Senin (15/8/2022).


Latihan China di Thailand juga bertepatan dengan berakhirnya latihan perang antara AS dan Indonesia selama dua minggu terakhir. Ini menandai versi terbesar dari latihan tembakan langsung Garuda Shield tahunan sejak mulai tahun 2009.

Latihan militer itu juga diikuti negara lain. Untuk pertama kalinya, Jepang, Australia dan Singapura juga bergabung dalam latihan tersebut.

Menurut sejumlah analis yang dilansir Finansial Times, latihan di Asia Tenggara terkait dengan ketegangan di kedua negara. Antaranya soal Taiwan.

China menganggap Taiwan bagian dari negaranya meski Taipe tidak. Status quo Taiwan ini didukung AS.

Kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi menambah panas situasi. Kunjungannya dianggap pengakuan pada kemerdekaan Taiwan. 

Analis juga melihat kawasan ini menjadi sumber persaingan antara AS dan China. Kedua negara mencoba memberi pengaruh guna mendapatkan kepercayaan negara-negara di kawasan.

"Washington dan Beijing dapat meningkatkan latihan angkatan laut di kawasan itu," kata Huynh Tam Sang, dosen hubungan internasional di Universitas Nasional Vietnam.

"Ini untuk membentuk pencegahan strategis dan merayu negara-negara kecil dan menengah di Indo-Pasifik."


(tfa/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Genset Terimbas Efisiensi, Pelaku Usaha Berharap Ini