Gubernur BI: Beberapa Negara Resesi, Dunia Menuju Stagflasi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 August 2022 12:45
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Acara Konferensi Pers: Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kementerian Keuangan RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi perekonomian dunia bak diselimuti awan gelap. Beberapa negara sudah dan akan terjerumus dalam jurang resesi, dan dunia menuju stagflasi.

"Dunia sedang bergejolak, ekonomi dunia menurun menuju stagflasi atau resesi di berbagai negara," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, Rabu (10/8/2022).

"Harga-harga sangat tinggi, harga energi, minyak US$ 101 per barel, pangan melambung tinggi di seluruh dunia dan juga suku bunga di berbagai negara maju naik tinggi," jelasnya.

Hal ini disebabkan beberapa hal. Pandemi covid-19 yang belum sepenuhnya usai, disambung dengan perang Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung hingga sekarang.

"Rusia dan Ukraina adalah pemasok 20% energi pangan dan global, itu kenapa harga-harga pangan global naik tinggi. Harga-harga energi naik tinggi. Pemasok 20% dari energi dan pangan global," terangnya.

Perry menyampaikan, sebagai negara terbuka, Indonesia dipastikan terkena dampaknya. Sehingga sederet kebijakan antisipatif harus disiapkan dan dijalankan.

"Inilah yang kita hadapi, dunia sedang bergejolak, tidak menyerang langsung, tapi kita kena dampaknya seperti halnya saat kemerdekaan kita diserang dan mengharuskan kita untuk melindungi diri dan melanggengkan kemerdekaan ini," pungkasnya


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 'Tsunami' Resesi di Depan Mata, Hantu Stagflasi Kian Nyata!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular