
Amerika (Mungkin) Turunkan Bunga Tahun Depan, Rupiah Jaya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan pagi hari ini. Rupiah mampu memanfaatkan laju dolar AS yang melambat.
Pada Rabu (10/8/2022), US$ 1 setara dengan Rp 14.860 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Rupiah melemah tipis 0,07% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Namun tidak lama kemudian rupiah mampu berbalik menguat. Pada pukul 09:04 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.840 di mana rupiah menguat 0,07%.
Ruang penguatan rupiah terbuka karena dolar AS memang sedang lesu. Pada pukul 06:59 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%.
Dalam sepekan terakhir, Dollar Index terkoreksi 0,18% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, penurunannya mencapai 1,56%.
Investor sedang menanti rilis data inflasi AS yang keluar mala mini waktu Indonesia. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan inflasi Negeri Adikuasa pada Juli 2022 sebesar 8,7% year-on-year (yoy). Masih tinggi, tetapi melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang 9,1% yoy.
Jika benar inflasi melandai, maka ada kemungkinan bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengurangi 'dosis' kenaikan suku bunga acuan. Bukan tidak mungkin Ketua Jerome 'Jay' Powell dan kolega 'hanya' menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin (bps) dalam rapat bulan depan.
Mengutip CME FedWatch, peluang kenaikan Federal Funds Rate sebesar 50 bps pada rapat 21 September adalah 32,5%. Memang masih lebih rendah ketimbang kemungkinan kenaikan 75 bps yaitu 67,5%, tetapi setidaknya ada harapan.
"Next meeting akan naik 50 bps. Namun setelah itu mereka akan berhitung dengan teliti karena pertumbuhan ekonomi masih lemah.
"Saya pikir kenaikan bunga akan berakhir tahun ini, tahun depan mereka akan turunkan bunga. Aneh kalau naikkan bunga terus ketika ekonomi resesi," papar Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam acara CNBC Indonesia Economic Update 2022, kemarin.
Tanpa 'beking' kenaikan suku bunga acuan yang agresif, dolar AS pun kehilangan pijakan. Kegamangan dolar AS membuat rupiah mampu menyalip.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar AS Ngamuk, Rekor Tertinggi 20 Tahun!
