Ternyata! Ini Alasan Jokowi Sunat Subsidi Pupuk

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 August 2022 12:40
PT Pupuk Indonesia (Dok. pupuk-indonesia.co.id)
Foto: PT Pupuk Indonesia (Dok. pupuk-indonesia.co.id)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memotong sebagian besar komoditas yang sebelumnya masuk ke dalam skema pupuk bersubsidi. Jika aturan lama mengatur pupuk bersubsidi untuk lebih dari 70 komoditas, kini berkurang menjadi 9 komoditas yang terdiri dari tiga subsektor.

Meski jumlahnya berkurang, namun pemerintah tetap memberikan subsidi pupuk. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengklaim negara lain tidak bisa seperti Indonesia.

"Sri Langka sudah tumbang, persoalan di pupuk, Amerika semua subsidi pupuk dicabut pemerintah, Indonesia nggak. Presiden katakan tetap pupuk, yang nggak perlu dikasih nggak usah dikasih, cuma diefektifkan, yang bocor-bocor itu dihindari, jenis pupuk disederhanakan sesuai yang paling dia butuhkan, urea untuk kesuburan, NPK untuk anakannya," kata Syahrul dalam webinar Ditjen Tanaman Pangan Senin (8/8/22).

Adapun subsektor tanaman pangan yang berhak mendapat pupuk bersubsidi terdiri dari padi, jagung, dan kedelai. Subsektor hortikultura terdiri dari cabai, bawang merah, dan bawang putih. Kemudian subsektor perkebunan terdiri dari tebu rakyat, kakao, dan kopi.

Hal itu tertuang dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10/2022 tentang Tata Cara Penebusan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi di Sektor Pertanian.

Pemerintah pun menyiapkan anggaran yang tidak sedikit demi mendukung program strategis ini, sebesar Rp 25 triliun dan ditargetkan bisa menjangkau 16 juta petani. Tingginya biaya subsidi ini tidak lepas dari mahalnya pupuk dunia.

"Di Ukraina-Rusia pemasok pupuk terbesar dunia ada fosfat kalium terbesar dan harga naiknya pupuk di dunia 3-5 kali lipat dari harga sekarang karena persoalan-persoalan konektivitas nggak berjalan normal di dunia ini," ujar Syahrul.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pupuk Subsidi Dicabut, Petani Tembakau di Wonogiri Menjerit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular