
Negara Ini Diberi Warning Keras oleh RI Cs, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Myanmar diberi peringatan keras oleh negara-negara ASEAN, di mana RI juga terdapat di dalamnya. Pasalnya, negeri itu nekad menjalankan eksekusi mati untuk aktivis pro demokrasi yang tak sejalan dengan junta militer.
Bahkan Myanmar bisa saja ditendang dari ASEAN. Apalagi, junta, yang menguasai negara itu sekarang, seperti tak berniat menjalankan konsensus lima poin yang sebelumnya sudah disetujui dengan negara-negara kelompok Asia Tenggara itu.
RI sendiri melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengatakan Myanmar "tidak ada kemajuan yang signifikan". Dia menambahkan negara-negara tertentu frustrasi oleh janji yang dilanggar junta.
"Tidak ada niat baik dan tidak ada komitmen dari junta untuk melaksanakan rencana lima poin itu," tegasnya dalam pertemuan dengan para Menlu ASEAN, Rabu, dikutip Jumat (5/8/2022).
"ASEAN tidak boleh disandera ke Myanmar," ujarnya lagi merujuk pernyataan ketua ASEAN saat ini, Kamboja.
Hal sama juga ditegaskan Malaysia. Negeri Jiran menilai harus ada kemajuan sebelum KTT para pemimpin ASEAN pada November digelar.
"Jika tidak ada kemajuan, maka para pemimpin harus mengajukan pertanyaan sulit ketika mereka bertemu pada bulan November," kata Menlu Malaysia Saifuddin Abdullah.
Ia menambahkan bahwa menangguhkan Myanmar dari blok regional bukanlah hal yang mustahil. Menurutnya Myanmar telah mengolok-olok kesepakatan yang dibuat.
"Mereka mengolok-olok konsensus lima poin, tidak ada rasa hormat kepada para pemimpin ASEAN, tidak ada rasa hormat kepada ketua ASEAN," tambahnya.
Sebelumnya, junta Myanmar mengkudeta pemerintahan Aung San Suu Kyi di 2021 lalu. Sejak itu situasi politik dan keamanan di negeri itu tak menentu.
ASEAN mencoba menyelesaikan dengan mengajak Myanmar berbicara. Mereka menyetujui lima konsensus penyelesaian masalah Myanmar dengan ASEAN.
Isinya, pertama kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya. Kedua, membangun dialog konstrukstif di antara semua pihak untuk mencari solusi damai bagi kepentingan rakyat Myanmar.
Ketiga, memfasilitasi mediasi proses dialog dengan bantuan Sekretaris Jenderal. Keempat, ASEAN juga akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui ASEAN Humanitarian Assistance (AHA) Center sementara kelima utusan khusus dan delegasi ASEAN akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu semua pihak terkait.
"Jika lebih banyak tahanan yang akan dieksekusi, kami akan dipaksa untuk memikirkan kembali peran kami terhadap konsensus lima poin ASEAN," kata Perdana Menteri Kamboja Hun Sen.
"ASEAN kecewa dan terganggu dengan eksekusi para aktivis oposisi ini ... hukuman mati (perlu) dipertimbangkan kembali demi dialog politik, perdamaian dan rekonsiliasi," tegasnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Horor Terjadi Lagi di Myanmar, Ratusan Desa Dibakar Junta