
Xi Jinping Ngamuk, Taiwan Miskin?

Jakarta, CNBC Indonesia - Buntut dari kunjungan datangnya Ketua House of Representatives Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan, China memberi sanksi. Bukan ke AS, tetapi ke Taiwan. Pemerintah China mengatakan telah menghentikan ekspor pasir, serta impor buah jeruk dan beberapa jenis ikan dari Taiwan.
Relasi Washington-Beijing kembali tegang karena Ketua House of Representatives Nancy Pelosi bertandang ke Taiwan. Pelosi menyebut kunjungan tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap Taiwan.
"Kunjungan kami ke Taiwan adalah bentuk penghormatan dan dukungan AS terhadap demokrasi. Solidaritas AS terhadap 23 juta rakyat Taiwan adalah sangat penting untuk saat ini, karena dunia sedang dihadapkan kepada pilihan demokrasi atau otokrasi," kata Pelosi usai mendarat di Taipei, sebagaimana diwartakan Reuters.
China tentu meradang. Pasalnya, selama ini China tidak mengakui kedaulatan Taiwan sebagai sebuah negara. Taiwan, menurut China, adalah salah satu dari provinsi mereka.
Kedatangan Pelosi sendiri sudah diperingatkan China. Baik melalui pejabat maupun Presiden Xi Jinping. Bagi China, Taiwan adalah bagian dari negerinya dan kunjungan itu bisa berarti mendukung kemerdekaan.
Pada akhirnya, Militer China bahkan berjanji meluncurkan "aksi militer yang ditargetkan" sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi.
"Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan mengutuk kunjungan tersebut, dikutip AFP.
Sanksi yang dijatuhkan China kepada Taiwan dalam bentuk menangguhkan impor buah jeruk, ikan layur, dan makarel dari Taiwan mulai 3 Agustus 2022. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China juga mengatakan menangguhkan ekspor pasir alam ke Taiwan mulai Senin lalu. Sebanyak 35 pengekspor biskuit dan kue kering Taiwan juga diberi "hukuman" sama.
"Saya mengetahui tentang larangan itu sebelum saya pulang kerja tadi malam," kata seorang manajer bisnis di salah satu produsen makanan Taiwan yang terkena dampak kemarin.
"Ada perusahaan makanan yang mengatakan produk mereka telah ditolak di bea cukai China," katanya, yang menolak disebutkan namanya.
Administrasi Umum Kepabeanan Cina beralasan bahwa impor makanan dihentikan karena adanya pestisida dan virus corona di beberapa pengiriman. Sementara Kementerian Perdagangan Cina mengatakan telah menangguhkan ekspor pasir sesuai dengan ketentuan hukum yang tidak ditentukan.
China berjanji untuk mengambil "tindakan disipliner" terhadap dua yayasan Taiwan yang diklaim telah secara agresif terlibat dalam kegiatan separatis pro-kemerdekaan. Kedua yayasan tersebut yakni Yayasan Demokrasi Taiwan dan Dana Kerja Sama dan Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri Taiwan akan dilarang bekerja sama dengan organisasi, perusahaan, dan individu mana pun.
China akan menghukum setiap organisasi, perusahaan, dan individu daratan yang memberikan dukungan keuangan kepada atau melayani dua yayasan tersebut.
Kondisi ini tentunya akan membuat Taiwan ketar-ketir. Pada Januari hingga Juni 2022, impor China dari Taiwan mencapai US$ 122,5 miliar, naik 7,3% dari tahun sebelumnya. Barang impor teratas merupakan sirkuit terpadu serta komponen elektronik.
Pada Januari-Juni, barang impor pertanian dan makanan terbesar China dari Taiwan adalah ikan dan invertebrata air lainnya, mencapai 399 juta yuan atau setara dengan US$ 59 juta. Namun awal tahun 2022, China menangguhkan impor ikan kerapu dari Taiwan, dengan mengatakan telah mendeteksi bahan kimia terlarang.
Penangguhan impor buah dan ikan akan memiliki efek yang tidak signifikan pada ekonomi Taiwan. Namun, menghentikan ekspor pasir dari Cina dapat memiliki dampak yang signifikan karena konstruksi telah menjadi sumber penting pertumbuhan ekonomi selama pandemi.
Pasir merupakan sumber daya penting bagi Taiwan karena digunakan untuk sektor teknologi dan militer serta konstruksi. Taiwan harus mendapatkan alternatif baru untuk memperoleh komoditas tersebut.
Kementerian Perdagangan China mengungkapkan ekspor pasir alami ke Taiwan kini mulai ditangguhkan mulai Rabu (3/8/2022).
Pada Maret 2007, Cina menghentikan ekspor pasir alam ke Taiwan karena masalah lingkungan. Larangan itu berlangsung selama satu tahun. Menurut data resmi China, lebih dari 90% impor pasir alam Taiwan berasal dari China.
Taiwan melalui merupakan negara terbesar yang menjadi produsen semikonduktor dunia. Perusahaan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) adalah produsen cip semikonduktor yang menguasai 54% pangsa pasar semikonduktor dunia pada 2020.
Taiwan dikenal sebagai rumah bagi pabrik-pabrik chip terkemuka di industri serta basis industri yang memasok komponen-komponen utama untuk elektronik, peralatan medis, dan tenaga nuklir serta penggunaan militer yang sensitif.
Apalagi, Taiwan memiliki ekonomi kapitalis yang dinamik dengan panduan investasi dan perdagangan asing oleh pemerintah yang terus berkurang. Ditambah lagi sanksi yang diberikan berhubungan dengan ekspor-impor China dengan Taiwan. Jika berlangsung dalam waktu yang lama maka akan berpengaruh terhadap PDB Taiwan yang saat ini masih kuat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Negara Anggota G7 Siapkan Sanksi Terbaru Bagi Rusia