Awas Panas! AS Punya Cara Hadang Pasokan Chip dari China

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
02 August 2022 17:20
Flags of U.S. and China are seen in this illustration picture taken August 2, 2022. REUTERS/Florence Lo/Illustration
Foto: AS dan China REUTERS/FLORENCE LO

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk membatasi pengiriman peralatan pembuat chip dalam negeri ke pembuat chip di China, termasuk Yangtze Memory Technologies.

Ini sebagai bagian dari upaya untuk menghentikan kemajuan sektor semikonduktor China dengan dalih melindungi perusahaan AS.

Jika pemerintahan Presiden Joe Biden melanjutkan langkah tersebut, itu juga dapat merugikan raksasa chip memori Korea Selatan, Samsung Electronics dan SK Hynix Inc.

Samsung disebut memiliki dua pabrik besar di China sementara SK Hynix Inc membeli bisnis manufaktur chip memori flash NAND Intel Corp di China, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (2/8/2022)

Wacana keras itu, jika disetujui, akan melibatkan pembatasan pengiriman peralatan pembuat chip AS ke pabrik-pabrik di China yang memproduksi chip NAND.

Ini akan menandai tawaran AS pertama melalui kontrol ekspor untuk menargetkan produksi chip memori China tanpa aplikasi militer khusus. Menurut pakar kontrol ekspor, tindakan ini mewakili pandangan yang lebih luas tentang keamanan nasional Amerika.

Langkah ini juga akan berusaha untuk melindungi satu-satunya produsen chip memori AS, Western Digital Corp dan Micron Technology Inc yang mewakili sekitar seperempat pasar chip NAND.

Chip NAND menyimpan data di perangkat seperti smartphone dan komputer pribadi dan di pusat data seperti Amazon, Facebook, dan Google. Berapa gigabyte data yang dapat ditampung oleh ponsel atau laptop ditentukan oleh berapa banyak chip NAND yang disertakan dan seberapa canggihnya.

Di bawah tindakan yang sedang dipertimbangkan, pejabat AS akan melarang ekspor alat ke China yang digunakan untuk membuat chip NAND dengan lebih dari 128 lapisan, menurut dua sumber.

LAM Research Corp dan Applied Materials, keduanya berbasis di Silicon Valley, adalah pemasok utama alat tersebut.

Mengenai wacana ini, Juru Bicara Departemen Perdagangan, yang mengawasi kontrol ekspor, tidak membahas potensi pembatasan. Tapi ia mencatat bahwa pemerintahan Biden berfokus pada upaya mencegah (China) untuk memproduksi semikonduktor canggih dengan dalih mengatasi risiko keamanan nasional yang signifikan ke Amerika Serikat.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Parlemen AS Sewot ke TikTok, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular