
Balas Dendam China Dimulai, Krisis Baru Muncul Ancam Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia - China mulai melakukan aksi balas dendam untuk Amerika Serikat (AS). Harga galium yang penting untuk semikonduktor mengalami kenaikan dan ini terjadi setelah adanya larangan ekspor China.
Galium sendiri merupakan logam yang digunakan dalam semikonduktor dan teknologi canggih. Pasarnya memang tidak terlalu besar.
Namun galium memiliki aplikasi penting untuk semikonduktor majemuk. Bahan tersebut menggabungkan sejumlah elemen untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi transmisi.
Galium dibutuhkan untuk layar TV dan ponsel, panel surya, dan peralatan radar.
Fastmarkets mencatat harga galium naik 17% menjadi US$595 per kilogram. Kenaikan itu menjadi yang tertinggi sejak 2011 lalu, dikutip dari laman Mining, Selasa (17/12/2024).
Kenaikan itu jadi pukulan telak usai larangan ekspor beberapa logam ke AS awal bulan ini. China menjadi pemain penting galium, sebab berdasarkan data Geologi AS, China menyumbang 98% produksi global pada 2023 lalu.
Data Fastmarkets mencatat kenaikan harga galium lebih dari dua kali lipat. Hal tersebut terjadi sejak pembatasan logam diumumkan awal tahun ini.
China juga bukan hanya sekali melakukan hal tersebut. Kontrol ekspor material pernah dilakukan sebelumnya pada Agustus 2023.
Pada akhirnya pembatasan berdampak pada harga galium. Saat itu harga mengalami kenaikan hingga berdampak pada gangguan di arus perdagangan.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Dilupakan, Asing Ramai-Ramai Pilih Malaysia
