
Awas Resesi! Inflasi Negara Ini Rekor Tertinggi 21 Tahun

Isu resesi masih akan terus menghantui negara-negara di dunia. Bagaimanapun juga laju inflasi yang tinggi disertai dengan kebijakan moneter yang agresif telah membuat perekonomian global bergejolak di sepanjang tahun ini.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, Australia akan diprediksi mengalami resesi. Rob Subbraman, Kepala Ekonom Nomura, memproyeksikan dalam 12 bulan ke depan Zona Euro, Inggris, Jepang, Australia, Kanada, dan Korea Selatan juga akan mengalami resesi.
"Kenaikan suku bunga yang agresif artinya kita melihat kebijakan front loading. Dalam beberapa bulan kami telah melihat risiko resesi, dan sekarang beberapa negara maju benar-benar jatuh ke jurang resesi," tambah Subbraman.
Perekonomian Australia terancam sejak inflasi merajalela dan memotong belanja konsumen dan pendapatan perusahaan. Ditambah lagi dengan naiknya harga energi yang diperburuk oleh serangan Rusia ke Ukraina sejak Februari 2022 lalu.
Perlu diketahui, perekonomian Negeri Kanguru tersebut telah terpukul sejak pandemi Covid-19.
Potensi resesi kian nyata jika melihat beberapa indikator makro Australia yang melemah. Adanya potensi tindakan agresif dari Reserve Bank of Australia (RBA) dalam menaikkan suku bunga acuan yang bisa menyebabkan perlambatan ekspansi dan pemulihan.
Indeks Keyakinan Konsumen/IKK Australia masih di bawah 100. Kondisi ini menggambarkan Secara keseluruhan, penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis dan kondisi pasar tenaga kerja saat ini terlihat pesimistis.
Sebagai informasi, IKK merupakan rata-rata sederhana dari Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini dan Indeks Ekspektasi Konsumen.
Di sisi lain, pemerintah Australia yakin ekonomi dapat menahan guncangan karena tingkat pengangguran berada di posisi terendah dalam lima dekade, yakni 3,9% seiring dengan adanya lowongan pekerjaan tertinggi sepanjang masa. Permintaan rumah tangga juga bertahan dengan baik, sebagian berkat penghematan ekstra sebesar 260 miliar dolar Australia (US$ 178,59 miliar) yang terakumulasi selama penguncian pandemi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum/aum)[Gambas:Video CNBC]