
Alamak! Inflasi Tetangga RI Ini Tembus Rekor 33 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Australia dilaporkan telah mencapai rekor tertinggi dalam 33 tahun terakhir. Hal ini terungkap dari rilis Biro Statistik Australia pada Rabu (25/1/2023).
Dalam data tersebut,tingkat inflasi tahunan secara year-on-year di Australia naik menjadi 7,8% di kuartal keempat 2022 (Q4 2022). Ini lebih tinggi dibandingkan7,3% di Q3 dan juga di atas perkiraan pasar yang memprediksi inflasi sebesar 7,5%.
"Ini adalah angka tertinggi sejak Q1 1990, didorong oleh kenaikan harga makanan, bahan bakar otomotif, dan konstruksi tempat tinggal baru," tulis keterangan Trading Economics.
Secara rinci, ada beberapa indikator yang menyebabkan kenaikan ini. Yakni melonjaknya harga makanan, perumahan, alkohol dan tembakau, perabotan, rekreasi, kesehatan, dan jasa keuangan.
Untuk makanan, harga bahan pangan itu mencatatkan kenaikan hingga 9,2%. Ini merupakan yang tertinggi sejak Q3 2006. Lalu, perumahan mencatatkan kenaikan 10,7%, alkohol & tembakau 4,4%, perabotan 8,4%, rekreasi 9%,kesehatan 3,8%, dan jasa keuangan mengalami lonjakan hingga 5%.
Sementara itu, secara kuartalan, harga konsumen naik 1,9% di Q4 2022 setelah kenaikan 1,8% di Q3 2022. Secara yoy, Indeks Harga Konsumen juga naik 6,9%, di luar titik tengah target 2-3% bank sentral.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alert! Inflasi Australia Rekor, Tertinggi dalam 32 Tahun