Internasional
Inflasi Kuartal II Australia Capai 6,1%, Tertinggi 21 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Australia pada kuartal II/2022 tercatat sebesar 6,1% atau naik dari inflasi tahunan pada periode sebelumnya sebesar 5,1%. Namun, indeks harga konsumen tersebut masih di bawah konsensus para ekonom sebesar 6,2%.
Berdasarkan data dari Biro Statistik Australia yang dirilis Rabu (27/7/2022), inflasi per triwulan itu jadi yang tertinggi sejak kuartal II/2001.
Adapun, dibandingkan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), inflasi pada triwulan II/2022 tercatat sebesar 1,8%, menurun dari sebelumnya sebesar 2,1% dan di bawah ekspektasi sebesar 1,9%.
Secara keseluruhan, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga makanan dan bahan bakar yang terus berlanjut. Harga makanan pada kuartal II/2022 mencatatkan kenaikan tertinggi sejak kuartal III/2011, mencapai 5,9% dibandingkan dengan 4,3% pada kuartal I/2022.
Kenaikan juga terjadi pada harga perumahan (9% vs 6,7%), alkohol & tembakau (2,2 % vs 1,8%), perabot (6,3% vs 4,9%), rekreasi (4,5% vs 3%), dan asuransi & jasa keuangan (3,4% vs 2,7%).
Sebelumnya, Bendahara Australia Jim Chalmers memperingatkan Negeri Kanguru sedang duduk dalam posisi keuangan yang genting dan "kurang tangguh" daripada sebelumnya.
[Gambas:Video CNBC]
Calon Korban Resesi Selanjutnya: Australia!
(tfa/luc)