Internasional

Inflasi Kuartal II Australia Capai 6,1%, Tertinggi 21 Tahun

News - Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 July 2022 12:24
FILE PHOTO: A person in protective face mask walks along the harbour waterfront across from the Sydney Opera House during a lockdown to curb the spread of coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Sydney, Australia, October 6, 2021. REUTERS/Loren Elliott/File Photo Foto: Aktivitas Waga Sydney, Australia (REUTERS/Loren Elliott)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tingkat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) di Australia pada kuartal II/2022 tercatat sebesar 6,1% atau naik dari inflasi tahunan pada periode sebelumnya sebesar 5,1%. Namun, indeks harga konsumen tersebut masih di bawah konsensus para ekonom sebesar 6,2%.

Berdasarkan data dari Biro Statistik Australia yang dirilis Rabu (27/7/2022), inflasi per triwulan itu jadi yang tertinggi sejak kuartal II/2001.

Adapun, dibandingkan bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq), inflasi pada triwulan II/2022 tercatat sebesar 1,8%, menurun dari sebelumnya sebesar 2,1% dan di bawah ekspektasi sebesar 1,9%.

Secara keseluruhan, inflasi tersebut dipicu oleh kenaikan harga makanan dan bahan bakar yang terus berlanjut. Harga makanan pada kuartal II/2022 mencatatkan kenaikan tertinggi sejak kuartal III/2011, mencapai 5,9% dibandingkan dengan 4,3% pada kuartal I/2022.

Kenaikan juga terjadi pada harga perumahan (9% vs 6,7%), alkohol & tembakau (2,2 % vs 1,8%), perabot (6,3% vs 4,9%), rekreasi (4,5% vs 3%), dan asuransi & jasa keuangan (3,4% vs 2,7%).

Sebelumnya, Bendahara Australia Jim Chalmers memperingatkan Negeri Kanguru sedang duduk dalam posisi keuangan yang genting dan "kurang tangguh" daripada sebelumnya.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Calon Korban Resesi Selanjutnya: Australia!


(tfa/luc)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading