Menteri Jokowi Keliling Amerika, Kaji Kereta Gantung IKN
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monarfa bersama jajaran Kementerian PPN mengunjungi Stevenson Fishing Port, Harbour Flight Centre dan Boeing di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Dalam kunjungan ini, pemerintah mempelajari regulasi pengembangan kereta gantung, seaplane, dan pesawat jarak menengah. Pemerintah sendiri akan menggunakan kereta gantung menjadi salah satu transportasi di lokasi Ibu Kota Negara (IKN).
"Saat ini sedang dilakukan penjajakan kesesuaian kereta gantung sebagai angkutan perkotaan di IKN dan pariwisata, termasuk kesesuaian aspek topografi wilayah serta added advantage berupa panorama kota," kata Suharso dalam keterangan resmi, Senin (25/7/2022).
"Pemerintah juga sedang menelaah pengembangan kereta gantung yang terintegrasi dengan Rencana Induk dan Sistem Transportasi Perkotaan di IKN," sambung Suharso.
Suharso mengatakan, penggunaan seaplane juga sedang dijajaki utamanya untuk kota waterfront seperti Jakarta, Palembang, Surabaya, dan Denpasar. Kajian Kementerian Perhubungan merekomendasikan sembilan lokasi pariwisata di Indonesia.
"Operasional seaplane di Indonesia mayoritas didominasi swasta dengan peran pemerintah yang masih terbatas pada sisi pemberian izin operasional pesawat apung namun tidak mencakup pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian bandara perairan," katanya.
Sementara itu, dalam kunjungan ke Boeing, ada dua poin yang dibahas. Pertama terkait permintaan Indonesia untuk pembelian pesawat tempur militer maupun pembelian pesawat komersial berupa offset dan transfer teknologi.
Kedua, mendorong pengembangan Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) oleh industri dirgantara nasional sebagai kemitraan dengan Boeing.
Sesuai Visi 2045, kedirgantaraan dikembangkan melalui ekosistem industri kedirgantaraan Indonesia yang kondusif dan berdaya saing. Indonesia menargetkan menjadi produsen pesawat terbang tipe turboprop kapasitas <100 kursi dengan teknologi terkini.
MRO dan jasa purnajual mencapai daya serap layanan jasa MRO untuk pesawat yang beroperasi di Indonesia sebesar US$ 2 miliar.
(cha/cha)