Warga Diminta WFH, Kematian Covid Tetangga RI Ini Melonjak
Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus infeksi Covid-19 di negara tetangga RI, Australia, kembali melonjak. Lebih dari 55.600 kasus baru tercatat pada Kamis (21/7/2022), yang merupakan angka tertinggi sejak 18 Mei lalu.
Bahkan, Negeri Kanguru melaporkan kasus kematian harian tertinggi akibat varian baru Omicron. Australia melaporkan 89 kematian hari ini dan 90 pada Rabu.
Menteri Kesehatan Australia, Mark Butler, membenarkan jika gelombang kasus Covid-19 akibat Omicron kembali naik. Ini bersamaan dengan lonjakan kasus influenza yang menekan sistem rumah sakit negara tersebut.
Meski begitu Perdana Menteri Anthony Albanese mengatakan para pemimpin negara bagian dan pejabat kesehatan federal belum merekomendasikan membuat wajib masker di dalam ruangan. Meskipun ada rekomendasi oleh beberapa dokter untuk melakukannya.
"Tidak ada gunanya memiliki mandat kecuali jika dipaksakan," kata Albanese kepada Radio ABC, mengutip CNA.
Sebelumnya gelombang Omicron terbaru mendorong jumlah orang positif Covid-19 di rumah sakit Australia mendekati puncaknya pada Januari. Sekitar 5.350 pasien dirawat di rumah sakit dan beberapa negara bagian sedang berjuang melawan rekor penerimaan.
Otoritas kini juga telah meminta pengusaha untuk mengizinkan para pekerja kembali bekerja dari rumah (WFH). Mereka juga mendesak warga Australia yang memenuhi syarat untuk melakukan booster, sebab hanya ada 550.000 warga Australia telah menerima dosis keempat alias booster kedua mereka selama tujuh hari terakhir.
Semua warga Australia, terutama anak-anak, juga didesak untuk mendapatkan vaksin flu. Diketahui enam dari sepuluh dari 1.300 warga Australia yang dirawat di rumah sakit karena flu tahun ini berusia di bawah 16 tahun.
Sejak pandemi dimulai, Australia telah melaporkan sekitar 9 juta kasus Covid-19. Negeri itu mencatat 10.968 kasus kematian sejak pandemi menyerang di 2020.